PsikologiWarna - Pengaruh dan Penerapannya. Psikologi warna merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari warna sebagai faktor yang ikut mempengaruhi perilaku manusia. Warna dapat mempengaruhi persepsi, sebagaimana halnya rasa pada makanan. Efek warna pada seseorang bisa berbeda dari orang lainnya, tergantung faktor gender, usia, dan budaya.
Tahukah Sobiz bahwa warna yang dipilih dalam desain branding dan juga marketing digital ternyata memiliki hubungan yang sangat erat. Bagaimana bisa itu terjadi? Disadari atau tidak ternyata ada psikologi warna di dalam setiap desain pemasaran yang dibuat oleh seorang pemasar. Keberadaan warna akan dapat mempengaruhi keputusan pembeli saat mengunjungi situs website, profil sosial media, dan bahkan aplikasi instant chatting yang digunakan oleh suatu brand atau perusahaan. Hal ini dikarenakan dengan adanya psikologi warna bisa dimanfaatkan dalam pengembangan bisnis yang dijalankan. Bahkan keberadaannya memberikan pengaruh yang sangat penting dalam bisnis tersebut. Mengingat begitu pentingnya psikologi warna dalam bisnis, maka pelaku bisnis atau pengusaha diharuskan untuk belajar ilmu psikologi warna. Mulai dari pengertian, sejarah hingga manfaatnya untuk branding dan marketing. Supaya lebih jelas, simak uraian lengkapnya dibawah ini. Arti Warna Menurut Para Ahli Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur, warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna dapat mempengaruhi kelakuan dan memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari penjelasan diatas dapat dijelaskan bahwa selain hanya dapat dilihat dengan mata, ternyata warna bisa menyampaikan pesan untuk mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Arti dari setiap warna dari segi emosi ini pun sudah pernah diteliti sejak dulu. Seperti Lois 1954 sudah pernah melakukan penelitian tentang keterkaitan warna dengan suasana hati mood. Bahkan Psikolog Amerika, Frank H. Mahnke 1996 juga pernah memimpin eksperimen tentang keterkaitan warna dengan emosi UK Essays Film Studies 2015. Penerapan warna misalnya dalam pembutan logo pada suatu perusahaan, pengolahan warna menggunakan ilmu psikologi agar logo yang dihasilkan bisa menyampaikan pesan tersembunyi dari perusahaan itu, sekaligus menggambarkan brand yang kuat untuk konsumen. Contoh yang lainnya adalah pada iklan, selain grafik dan scene yang bagus, pemilihan warna adalah hal mendasar yang menjadi bahan pertimbangan. Warna adalah aura yang menjelaskan karakter dari suatu objek maupun subjek, bisa benda bisa berupa sifat, yang berkaitan dengan sifat adalah kepribadian seseorang berdasarkan warna kesukaan. Para fotografer dan juga videografer sering menggunakan psikologi warna untuk menciptakan efek emosi dengan tujuan karyanya bisa dirasakan sepenuhnya oleh orang lain yang melihatnya. Di dunia film, juga digunakan pengolahan makna warna untuk efek emosi color grading. Seperti film horor yang sering menggunakan warna biru nuansa gelap untuk membangun suasana takut, dan lain-lain. Baik, sekarang langsung saja kita cari tahu, apa saja arti dari setiap warna-warna terhadap psikologi manusia atau pasar. 1. Arti Warna Hitam Warna hitam umumnya menggambarkan kemisteriusan, keberanian, kekuatan, atau rasa tidak bahagia. Hitam sering digunakan sebagai simbol ancaman atau kekuatan, namun juga dapat menjadi indikator kekuatan. Dalam banyak budaya, hitam juga dikaitkan dengan kematian dan perasaan berkabung. Warna ini juga memberikan kesan ketidakbahagiaan, seksualitas, formalitas, hingga kemutakhiran. Khusus untuk fashion, warna hitam bisa membuat tubuh terlihat langsing. Selain itu warna hitum juga bisa di artikan elegan, misterius, namun atraktif. Tidak heran jika warna yang populer dalam ranah fashion ini menjadi favorit banyak orang. Bagaimanapun, warna hitam merepresentasikan kekuatan, rasa percaya diri, dramatis, misterius, klasik. Bahkan dalam banyak kasus melambangkan maskulinitas. Namun, penggunaan warna hitam yang terlalu dominan, bahkan secara tidak seimbang, dapat menciptakan kesan lain, seperti suram, gelap, bahkan menakutkan. Adapun pemakaian dalam intensitas besar bisa saja menimbulkan perasaan tertekan yang lekat dengan kondisi hampa, kerusakan, duka, hingga kematian. 2. Arti Warna Putih White Black Logo Example Warna putih umumnya menggambarkan kesucian, kedamaian, kekosongan, dan kepolosan. Putih dapat melambangkan awal yang baru, serta memberikan efek yang membuat ruang terasa lebih besar dan luas. Namun, warna netral ini juga dapat menggambarkan perasaan yang dingin, hambar, dan steril. Ini juga bisa terasa membosankan. Kontras dengan warna hitam, putih erat kaitannya dengan kesan bersih, suci, ringan, dan “terang”. Adapun diyakini punya “kekuatan” untuk mengurangi rasa sakit, tidak heran jika warna putih sering kali dijumpai dalam dunia kesehatan. Seperti halnya di rumah sakit. Sementara warna putih dalam jumlah yang “sesuai” dapat memberi kesan keterbukaan dan kebebasan. Namun, penggunaan warna putih secara berlebihan bisa saja berdampak pada nyeri kepala dan mata lelah. 3. Arti Warna Biru Warna biru umumnya menggambarkan ketenangan, kestabilan, produktif, dan kesedihan. Menjadikan warna ini memberi perasaan yang tenang, aman, dan damai. Biru juga sering dipandang sebagai tanda stabilitas. Akan tetapi, warna biru juga dapat menciptakan perasaan sedih atau ingin menyendiri. Warna ini sering digunakan untuk menghias kantor karena penelitian menunjukkan bahwa orang lebih produktif ketika berada di ruangan biru. Dalam ranah desain interior, warna biru sering kali digunakan untuk menciptakan kesan luas, stabil, sejuk, dingin, dan relaksasi pada ruangan. Dari segi kesehatan, penggunaan warna biru diyakini mampu meningkatkan konsentrasi, mengatasi rasa cemas, tekanan darah tinggi, migrain, bahkan insomnia. Adapun arti warna biru melambangkan suatu hubungan profesionalitas, kecerdasan, kepercayaan diri, bahkan menjadi simbol kekuatan. Sayangnya, warna biru juga kerap berasosiasi dengan sikap dingin, keras kepala, tidak ramah, dan kurangnya empati. 4. Arti Warna Hijau Green Logo Example Psikologi warna hijau umumnya menggambarkan warna alam, keamanan, keberuntungan, dan kecemburuan. Hijau telah lama dijadikan sebagai simbol kesuburan. Para peneliti juga menemukan bahwa hijau dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan meletakkan selembar kertas hijau transparan di atas bacaan. Hijau pun memiliki efek menenangkan dan dapat menghilangkan stres. Menjadi representasi dari warna alam, warna hijau sarat akan harmoni keseimbangan, kesuburan, kesegaran, kedamaian, hingga efek relaksasi bagi seseorang. Kendati punya dampak negatif menimbulkan rasa terperangkap, kebosanan, ambisi, dan kelemahan, Warna hijau dipercaya mampu menurunkan stres, melambangkan penyembuhan, hingga mendorong perasaan empati. Dalam psikologi warna, hijau kerap digunakan untuk membantu seseorang yang berada dalam situasi tertekan-agar lebih mampu menyeimbangkan dan menenangkan emosinya. 5. Arti Warna Merah Warna merah umumnya menggambarkan cinta, gairah, kekuatan, dan kemarahan. Kecerahan merah dapat membangkitkan emosi dengan kuat. Selain itu, merah juga dikaitkan dengan rasa hangat dan nyaman. Seperti halnya hitam, warna merah pun sering digambarkan sebagai warna yang kuat. Seperti halnya warna api, darah, maupun Matahari, warna merah kerap berkonotasi dengan kekuatan, adrenalin, gairah, serta semangat. Dunia psikologi sering kali mengaitkan arti warna merah dengan energi, gairah, kekuatan, kegembiraan, cinta, enerjik, kemewahan, nafsu dan peringatan. Selain itu, warna merah juga identik dengan kekerasan, kecemasan, bahkan agresivitas. Sedangkan warna merah muda campuran merah dengan putih atau kita kenal dengan warna pink dianggap melambangkan cinta dan romantisme. Itu sebabnya, merah muda populer dengan warna “cinta”, berhubungan dengan perempuan, dan kesan feminim. 6. Arti Warna Kuning Yellow Logo Example Arti warna kuning umumnya menggambarkan kehangatan, kecerahan, perhatian, dan energi. Kuning sering dilambangkan sebagai hal yang ceria dan hangat. Sebagai warna yang paling terlihat, menggunakan warna kuning juga menjadi yang paling menarik perhatian. Namun, banyaknya cahaya yang dipantulkan membuat warna kuning sulit dibaca. Selain itu, kuning juga dapat menciptakan perasaan frustrasi. Secara umum, warna terang seperti halnya kuning, memberikan kesan ceria, bahagia, energik, dan rasa optimis. Adapun penggunaan warna kuning pada ruangan dipercaya mampu merangsang aktivitas pikiran dan mental, bahkan berdampak pada meningkatnya kemampuan analisis seseorang. Muncul satu anggapan, mereka yang menyukai warna kuning cenderung lebih bijaksana, cerdas akademis, kreatif, serta piawai dalam menciptakan ide dan berinovasi. Sayangnya, seluruh manfaat positif tersebut tidak lepas dari risiko kecemasan, inkonsisten, rasa gelisah, bahkan tekanan stres–khususnya bagi mereka si penggemar warna kuning. 7. Arti Warna Ungu Purple Logo Example Warna ungu umumnya menggambarkan kebijaksanaan, kekayaan, imajinasi, dan misterius. Ungu sering dilihat sebagai warna yang mewah dan terkadang terlihat eksotis. Dalam psikologi warna, ungu juga memiliki karakteristik yang menenangkan. Warna ungu bahkan dapat membangkitkan imajinasi. Jarang ditemukan di alam, membuat warna ungu kerap dipersepsikan dengan imajinasi, spiritualitas, dan sisi misterius. Itu sebabnya, penggunaan warna ungu dianggap mampu menarik perhatian, memancarkan kekuatan–bahkan tidak lepas dari kesan lain, seperti ambisius, independen, kebijaksanaan, visioner, bahkan kemewahan. Sayang, penggunaan warna ungu secara berlebihan juga memiliki sisi negatif dan memiliki kesan kurang teliti dan “kesendirian”. 8. Arti Warna Coklat Brown Logo Example Warna cokelat umumnya menggambarkan kekuatan, keamanan, alam, dan isolasi. Cokelat dianggap dapat membangkitkan kekuatan dan ketahanan. Warna ini juga sering dikaitkan dengan kehangatan. Namun, cokelat juga dapat menciptakan perasaan sepi, sedih, dan terasingkan. Masuk dalam kategori warna alam yang “netral”, warna coklat identik dengan stabilitas dan kehangatan. Biasa bersanding dengan warna hijau, paduan cokelat sendiri dipercaya mampu menciptakan kenyamanan, keakraban, serta rasa “aman”. Sayang, penggunaan warna coklat atau cokelat secara berlebihan bisa saja memberikan kesan dominan yang kaku, kolot, pesimis, bahkan tidak berperasaan. 9. Arti Warna Abu-abu Grey Logo Example Campuran antara warna hitam dan putih ini kerap kali digunakan sebagai “penetral”. Dalam sisi positif, warna abu-abu menggambarkan keseriusan, kestabilan, kemandirian, bahkan memberikan kesan bertanggung jawab. Namun, penggunaan warna abu-abu yang terlalu dominan berdampak pada munculnya kesan membosankan dan tidak komunikatif. Selain itu, beberapa kesan negatif akan muncul seperti kurang percaya diri, kurang energi tidak atraktif bahkan depresi. 10. Arti Warna Jingga / Orange Orange Logo Example Arti warna jingga umumnya melambangkan kebahagiaan, antusiasme, energi, dan fokus. Jingga adalah kombinasi dari merah dan kuning yang umumnya dianggap sebagai warna energik. Warna ini dapat menimbulkan perasaan bahagia, hangat, dan antusias. Warna ini bahkan juga sering digunakan untuk menarik perhatian. Warna Orange Dianggap mampu “merangsang” emosi, tidak heran jika warna orange kerap digunakan pada tempat-tempat makan atau justru di lingkungan kerja yang membutuhkan produktivitas. Dengan daya tariknya yang kuat, warna orange melambangkan kehangatan, kenyamanan, keceriaan, bahkan optimisme. Sayangnya, dalam dunia desain, penggunaan warna oranye yang berlebihan dapat memberikan kesan “murah”, bahkan “mudah dijangkau”. Lebih dari itu, penggunaan warna orange secara dominan bahkan bisa menciptakan kesan ramai, gaduh, hingga merangsang perilaku hiperaktif. Sebagai penyeimbang, Anda dapat menggunakan warna ungu atau biru.
ArtiWarna dan Pengaruhnya pada Desain. Ditulis pada 2014-09-07 17:23:26. Dalam dunia desain grafis terdapat makna yang terkandung dibalik suatu warna. Setiap warna juga memiliki aura dan pengaruh pada kejiwaan / emosi maupun psikologis dari seseorang yang menatapnya. Oleh karena itu kami telah merangkum arti masing - masing warna dan serta
Bila ingin terjun ke dunia desain dan branding, kamu harus memahami apa itu ilmu psikologi warna. Pasalnya, tanpa disadari, kehadiran warna dan ragam makna yang ia berikan sangatlah penting bagi sebuah brand. Sebagai contoh, menurut Help Scout, keberadaan warna bisa memengaruhi keputusan pembeli saat mengunjungi situs web milik brand. Selain itu, makna yang diberikan juga secara tak langsung bisa memengaruhi perkembangan bisnis perusahaan di masa mendatang. Nah, melihat pentingnya psikologi warna bagi bisnis, kali ini Glints akan paparkan serba-serbinya untukmu. Yuk, simak pemaparan lengkapnya dalam rangkuman singkat Glints di bawah ini! Apa Itu Psikologi Warna? © Melansir Ignyte Brands, psikologi warna color psychology adalah cabang ilmu yang mempelajari warna sebagai faktor yang bisa memengaruhi perilaku manusia. Studi ini sejatinya mempelajari bagaimana pengaruh warna terhadap emosi serta tingkah laku masyarakat. Mereka yang mempelajari ilmu ini percaya bahwa semua warna pada dasarnya memiliki pengaruh tersendiri terhadap psikis seorang manusia. Hal ini berlaku karena setiap warna mampu memancarkan gelombang energi tertentu dan berbeda antara satu sama lain. Selain itu, dipercaya juga bahwa setiap warna memiliki potensi dan kekuatannya masing-masing untuk memengaruhi psikis manusia. Nah, melihat fakta-fakta tersebut, cabang studi ini akhirnya diadopsi oleh banyak bidang, salah satunya adalah desain dan branding. Hal yang kini dikenal dengan brand color psychology menyediakan kerangka kerja untuk memahami proses manusia berinteraksi dengan brand melewati warna. Istilah ini pun secara tak langsung menjadi alat yang ampuh dalam dunia desain, khusus untuk keperluan rebranding. Mengapa Psikologi Warna Penting untuk Branding? © Seperti yang sudah Glints jelaskan, psikologi warna kini telah dimanfaatkan oleh banyak bidang, tak terkecuali desain dan branding. Hal ini berlaku karena cabang ilmu tersebut dinilai efektif agar membuat brand mudah untuk dikenal audiens. Selain itu, color psychology juga memiliki dampak yang cukup besar bagi perkembangan bisnis perusahaan. Namun, selain kedua hal tersebut, apa yang membuat cabang studi ini penting bagi keperluan branding? Menurut Oberlo, pemahaman akan psikologi warna akan memberikan marketer satu alat jitu guna mencapai tujuan branding. Tujuan itu adalah membentuk persepsi yang mendorong perilaku konsumen. Meskipun efek warna terhadap emosi manusia berbeda-beda, ada beberapa pedoman umum yang telah dibuktikan oleh color psychology yang tak terhitung jumlahnya. Sebagai contoh, warna merah pada dasarnya dapat menimbulkan rasa romantis dan bahaya. Sementara itu, warna biru dapat memicu rasa ketenangan dan kesedihan bagi manusia. Nah, bagaimana dengan dampak yang bisa diberikan oleh warna hijau atau ungu? Hal-hal ini tentu penting bagi persepsi yang dibentuk brand, dan ia hanya bisa didapatkan bila marketer memahami psikologi warna. Jenis dan Arti Warna dalam Psikologi © Sejatinya, setiap warna memiliki arti emosional dan pengaruh yang berbeda-beda bagi manusia. Hal ini sudah diteliti dan dipercaya menjadi bagian yang penting dalam ilmu psikologi warna. Berdasarkan hal tersebut, masing-masing warna bisa memberikan kesan yang berbeda bagi brand. Bagi brand yang sudah mapan, warna bahkan dapat dikaitkan secara intrinsik dengan brand identity. Nah, berikut ini jenis dan makna masing-masing warna menurut ilmu color psychology. 1. Merah Menurut Canva, warna merah dalam psikologi warna melambangkan keberanian, kekuatan, dan kegembiraan. Warna ini juga mampu mendorong gairah dan energi bagi manusia untuk melakukan suatu tindakan. Warna merah sendiri bisa mengartikan kehidupan. Pasalnya, warna tersebut identik dengan darah manusia. 2. Biru Dalam dunia bisnis dan branding, warna biru kerap dikaitkan dengan profesionalisme dan kepercayaan. Warna ini juga melambangkan keharmonisan, ketenangan, serta kedamaian bagi kondisi psikis manusia. Meskipun demikian, warna biru cerah bisa menimbulkan perasaan sedih atau kesunyian. 3. Kuning Menurut Smashing Magazine, warna kuning memiliki arti yang cukup bahagia. Pasalnya, ia menimbulkan kesan kehangatan, optimisme, semangat, ceria, dan rasa antusias. Warna kuning sendiri biasanya digunakan oleh orang yang sering memperoleh perhatian dan tampil di muka publik. Warna ini juga mampu merangsang aktivitas otak dan mental serta memiliki aura yang sangat membantu dalam penalaran secara analitis. 4. Hijau Dalam dunia psikologi warna, hijau sering digunakan untuk membantu seseorang agar memiliki kemampuan menyeimbangkan emosi dan berkomunikasi. Warna hijau sendiri mampu memberikan efek relaksasi dan ketenangan bagi manusia layaknya warna biru. Hal ini berlaku karena hijau adalah warna yang identik dengan kehidupan manusia di bumi. Warna hijau juga dapat menunjukkan aura seseorang yang memiliki kepribadian plegmatis, atau memiliki keseimbangan dalam segi mental. 5. Oranye Warna oranye adalah perpaduan antara warna merah dan kuning. Dalam psikologi warna, ia mampu memberikankesan kehangatan, harapan, petualangan, optimisme, dan kepercayaan diri. Selain itu, warna oranye juga sering dikaitkan dengan ketenangan dalam suatu hubungan. 6. Hitam Menurut Oberlo, psikologi dalam warna hitam kerap dikaitkan dengan keanggunan dan misteri. Makna dari warna ini juga dapat membangkitkan emosi seperti rasa kesedihan dan amarah. Meskipun demikian, brand atau orang yang gemar menggunakan warna hitam sering dianggap berani, dominan, dan kuat. 7. Putih Cukup bertolak belakang dengan warna hitam, psikologi warna putih menunjukkan rasa damai dan kesucian. Warna ini juga bisa memberikan kesan sehat atau steril. Warna putih juga sering digunakan untuk melambangkan sesuatu yang bersifat netral. Namun, arti dari warna putih juga memiliki sisi negatif, di mana ia melambangkan kemandulan di beberapa negara tertentu. 8. Cokelat Dikarenakan warna cokelat identik dengan tanah dan bumi, psikologi warna ini sering disandingkan dengan rasa aman dan kokoh. Warna cokelat juga memberikan kesan dapat diandalkan serta melambangkan pondasi dan kekuatan hidup. Penggunaan warna cokelat sendiri akan membentuk kesan yang canggih dan mahal pada brand karena ia memiliki kedekatan dengan warna emas. 9. Ungu Dalam psikologi warna, warna ungu dapat memberikan kesan keanggunan dan kebijaksanaan. Warna ungu sendiri sering dimanfaatkan untuk melambangkan kemewahan. Tak hanya itu, warna ungu juga mampu memberikan gambaran akan sifat kesenangan dan kebahagiaan dalam hidup. 10. Pink Terakhir, menurut ilmu psikologi warna, warna pink merupakan representasi dari prinsip feminisme. Warna ini juga menunjukkan sifat kelemahlembutan, peduli, dan romantis. Cara Memilih Warna Brand sesuai Psikologi Warna © Seperti yang sudah Glints paparkan, psikologi warna memiliki peran penting bagi kemajuan bisnis di era modern. Mengapa demikian? Sebab, warna yang digunakan dalam desain akan membentuk customer perception terhadap brand. Tak hanya itu, pilihan warna juga secara tak langsung menjadi identitas brand dan membuatnya lebih mudah untuk diingat. Meskipun demikian, bagaimana, sih, cara memilih warna untuk keperluan brand bila melihat ilmu psikologi warna? Agar tak bingung, berikut Glints paparkan cara-caranya untukmu, dikutip dari Help Scout. Tentukan fokus dan tujuan brand terlebih dahulu. Manfaatkan warna yang sering digunakan oleh brand dengan niche yang serupa. Jangan ragu untuk manfaatkan warna yang sifatnya netral, seperti putih, krem, dan cokelat. Kurangi penggunaan warna secara berlebihan. Pelajari dampak emosional dari masing-masing warna agar bisa disesuaikan dengan identitas dan tujuan brand. Pelajari secara rutin tren warna dalam dunia desain dan branding. Itulah penjelasan singkat Glints mengenai psikologi warna, mulai dari definisi hingga cara memilih warna untuk brand. Intinya, psikologi warna atau color psychology, adalah cabang studi yang mempelajari warna sebagai faktor yang bisa memengaruhi emosi manusia. Ilmu tersebut sudah diterapkan dalam banyak bidang, termasuk desain dan branding. Hal ini berlaku karena color psychology bisa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan bisnis perusahaan. Maka dari itu, jika ingin terjun ke dunia desain atau pemasaran, jangan lupa untuk pelajari cabang ilmu satu ini secara saksama, ya. Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa dapatkan ragam informasi dengan topik serupa pada kanal Graphic Design Glints Blog. Di sana, tersedia banyak artikel seputar istilah dan tips belajar desain grafis yang sudah Glints ringkas buat kamu. Menarik bukan? Yuk, langsung simak kumpulan artikelnya sekarang. Gratis! Color psychology The logo color tricks used by top companies—and how to design your own Brand Color Psychology The Power of Color in Branding Color Psychology in Marketing and Branding is All About Context COLOR PSYCHOLOGY HOW COLOR MEANINGS AFFECT YOUR BRAND Color Theory for Designers, Part 1 The Meaning of Color Warnatetaplah sebuah elemen yang penting dalam desain, karena warna bisa dijadikan wadah untuk bercerita dan menyampaikan pesan melalui desain sesuai dengan keinginan sang desainer. Dalam pemilihannya, konteks akan sebuah warna pun diperlukan mulai dari persepsinya oleh masyarakat, preferensi target audience , hingga relevansinya dengan konsep Dengan kata lain, sistem saraf simpatis bekerja dengan membuat respons tubuh terhadap situasi gawat darurat timbul lebih cepat. Misalnya, detak jantung dan laju pernapasan akan meningkat ketika Anda gugup. Sedangkan, sistem parasimpatik menjaga fungsi tubuh normal setelah ancaman berlalu. Sistem ini akan kembali memperlambat detak jantung dan laju pernapasan Anda. Warna dapat memengaruhi keseimbangan sistem saraf otonom, sebab panjang gelombang warna tertentu akan menciptakan impuls listrik yang sangat besar. Impuls ini mengaktifkan fotoreseptor, sel di mata yang berfungsi mendeteksi cahaya dan mengirimkannya ke otak. Ketika warna telah tervisualisasikan, fotoreseptor menyampaikan pesan ini ke hipotalamus pada otak. Hipotalamus mengirimkan impuls ke sumsum tulang belakang dan memicu kerja saraf simpatik. Kemudian muncullah efek seperti peningkatan atau penurunan denyut jantung, tergantung dari warna yang Anda lihat. Respons fisiologis ini nantinya akan diwujudkan menjadi reaksi psikologis ketika melihat warna tertentu. Sebagai contoh, warna merah dapat membuat jantung berdetak lebih cepat. Di sisi lain, ketika Anda memandang warna biru, melatonin yang dilepaskan ke dalam aliran darah membuat Anda jadi lebih tenang. Arti warna menurut teori psikologi warna Sebenarnya, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda pada setiap warna. Akan tetapi, ada beberapa warna yang bisa memunculkan emosi yang serupa pada banyak orang. Berikut ini adalah beberapa warna beserta maknanya berdasarkan psikologis warna. 1. Merah Merah identik dengan gairah, keberanian, dan kekuatan. Warna ini juga dianggap sebagai warna yang paling kuat. Warna merah sering digunakan pada peringatan bencana alam atau kebakaran darurat. Karena pada saat-saat tertentu, warna merah bisa membangkitkan perasaan seperti takut, cemas, atau waspada. Di sisi lain, merah juga erat kaitannya dengan cinta dan keinginan. Hal ini cukup menjelaskan mengapa orang yang menggunakan pakaian berwarna merah dinilai lebih menarik oleh lawan jenis. 2. Biru Bisa dibilang, warna biru merupakan salah satu warna favorit banyak orang. Biru adalah warna langit dan lautan. Menurut psikologis warna, biru dapat melambangkan kesetiaan dan kejujuran. Maka dari itu, biru dapat menjadi pilihan warna yang aman untuk meningkatkan kepercayaan seseorang terhadap Anda, meyakinkan bahwa Anda dapat diandalkan, profesional, tenang, dan terkendali. Biru juga memberi efek yang menenangkan untuk tubuh. Melihat warna ini bisa membantu memperlambat detak jantung dan penurunan aliran darah. 3. Kuning Berbeda dengan warna biru, warna kuning tidak terlalu menjadi favorit karena warnanya yang cerah dan intens. Bila digunakan secara berlebihan, warna kuning bisa membuat mata menjadi lelah. Meski demikian, warna kuning bisa menarik perhatian dan terkesan ceria. Banyak iklan yang menggunakan warna ini untuk membangkitkan rasa bahagia. Warna kuning juga dapat menjadi elemen yang baik pada interior dapur. Sebab, warna-warna hangat seperti kuning dipercaya bisa merangsang nafsu makan. 4. Hijau Hijau melambangkan harmoni dan keseimbangan. Karena warnanya identik dengan alam, melihat warna hijau dapat menimbulkan efek yang menenangkan. Terbukti bahwa menghabiskan waktu di luar ruangan yang penuh dengan lingkungan hijau dapat membantu menghilangkan stres. Serupa dengan warna abu-abu, warna hijau menargetkan hipotalamus anterior, bagian otak yang berkomunikasi dengan saraf parasimpatis untuk memicu efek anestesi yang membuat Anda mengantuk. Bisakah psikologi warna terus diterapkan pada kehidupan sehari-hari? Ketertarikan pada psikologi warna semakin meningkat, terutama menyangkut pengaruhnya terhadap perilaku di dunia nyata. Psikologi warna juga kerap digunakan oleh produsen untuk menghasilkan dan memasarkan produknya, atau digunakan oleh desainer saat sedang menata interior suatu tempat. Meski demikian, Anda sebaiknya tidak sepenuhnya bergantung pada teori warna ini. Karena lagi-lagi, setiap orang memiliki interpretasi akan warna yang berbeda-beda. Persepsi Anda tentang suatu warna, belum tentu sama dengan persepsi orang lain. Beberapa ahli bahkan menyatakan bahwa warna belum tentu memberi dampak yang signifikan pada emosi manusia. Dampak yang muncul seringkali hanya bersifat sementara. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan apakah warna tertentu bisa menghasilkan efek terapeutik pada beberapa kondisi.
Sayangnya dalam dunia desain, penggunaan warna oranye yang berlebihan dapat memberikan kesan "murah", bahkan "mudah dijangkau". Lebih dari itu, penggunaan warna orange secara dominan bahkan bisa menciptakan kesan ramai, gaduh, hingga merangsang perilaku hiperaktif. Sebagai penyeimbang, Anda dapat menggunakan warna ungu atau biru.
Setiap hari kita dikelilingi oleh berbagai warna dari mana-mana. Jika Anda melihat lebih dekat pada hal-hal di sekitar, mereka mungkin akan mengejutkan Anda dengan sejumlah warna dan corak. Orang mungkin tidak memperhatikan betapa berwarnanya hal-hal sehari-hari tetapi warna memiliki dampak signifikan pada perilaku dan emosi kita. Hari ini artikel kami dikhususkan untuk ilmu yang mempelajari masalah ini yang disebut psikologi warna. Mari kita definisikan arti warna dan tinjau beberapa tips memilih warna yang cocok untuk desain APA ITU PSIKOLOGI WARNA? Ini adalah cabang psikologi yang mempelajari pengaruh warna pada suasana hati dan perilaku manusia. Masalahnya adalah pikiran kita bereaksi terhadap warna sementara kita biasanya tidak menyadarinya. Saat mata kita melihat warna, mereka terhubung dengan otak yang memberikan sinyal ke sistem endokrin yang melepaskan hormon yang bertanggung jawab atas perubahan suasana hati dan emosi. Dewasa ini banyak penelitian dilakukan untuk mempelajari kekhasan reaksi-reaksi ini dan sudah ada banyak teori yang berguna untuk dipelajari. Psikologi warna sangat membantu di banyak industri termasuk bisnis, pemasaran, dan desain. Keberhasilan produk sangat tergantung pada warna yang dipilih untuk desain. Warna yang dipilih dengan benar membantu menempatkan pengguna dalam kerangka berpikir yang memaksa mereka untuk mengambil tindakan. Itu riset disediakan oleh Colorcom menunjukkan bahwa hanya dibutuhkan 90 detik bagi orang untuk membuat penilaian bawah sadar tentang suatu produk dan antara 62% dan 90% dari penilaian itu didasarkan pada warna saja. Jadi, pengetahuan dasar psikologi warna dapat berguna dalam cara meningkatkan konversi untuk produk Anda. Selain itu, warna yang dipilih secara akurat dapat meningkatkan kegunaan produk. ARTI WARNA Untuk menyampaikan nada, pesan, dan panggilan yang tepat kepada pengguna untuk membuat tindakan yang diharapkan, desainer perlu memahami apa arti warna dan reaksi apa yang ditimbulkannya. Di salah satu artikel kami sebelumnya, kami telah menunjukkan kepada Anda daftar warna dengan deskripsi singkat tentang artinya. Hari ini kami telah menyiapkan daftar makna warna yang lebih luas dalam penggunaan umum dan dalam desain. MERAH Warna biasanya diasosiasikan dengan perasaan bergairah, kuat, atau agresif. Ini melambangkan baik dan buruk keadaan pikiran dan jiwa termasuk cinta, kepercayaan diri, gairah, dan kemarahan. Dalam desain, penggunaan warna merah merupakan cara yang efektif untuk menarik perhatian pengguna. Juga, disarankan untuk menggunakan warna merah secukupnya untuk menghindari reaksi negatif JERUK Ini adalah warna yang energik dan hangat yang membawa perasaan gembira. Oranye menggabungkan kekuatan merah dan keramahan kuning, sehingga dapat menghidupkan perasaan motivasi, antusiasme, dan cinta. Desainer menggunakan warna jika mereka perlu memberikan semangat kreativitas dan petualangan. KUNING Ini adalah warna kebahagiaan yang melambangkan sinar matahari, kegembiraan, dan kehangatan. Kuning dianggap sebagai warna yang paling mudah dilihat. Terlebih lagi, ia memiliki salah satu makna psikologis yang paling kuat. Pengguna yang melihat warna kuning dalam desain dapat merasakan inspirasi dan kepercayaan diri. Namun perlu diingat bahwa terlalu banyak warna kuning dapat menimbulkan reaksi negatif seperti perasaan cemas atau taku HIJAU Ini sering disebut warna alam, keseimbangan, dan harmoni. Hijau membawa perasaan yang menenangkan dan memperbarui. Juga, itu adalah tanda pertumbuhan dan pengalaman. Ini memiliki energi lebih positif daripada kebanyakan warna lain tetapi kadang-kadang diasosiasikan dengan materialisme. Desain dalam warna hijau sangat cocok dengan produk yang berhubungan dengan alam. BIRU Ini sering mewakili beberapa citra perusahaan karena biru adalah warna kepercayaan. Biasanya menunjukkan keandalan, dapat memberikan perasaan tenang kepada pengguna. Namun, sebagai warna yang sejuk, juga diasosiasikan dengan jarak dan kesedihan, sehingga desainer perlu menjaganya agar tetap seimbang UNGU Lama dikaitkan dengan royalti dan kekayaan karena banyak raja mengenakan pakaian ungu, itu berguna untuk menghadirkan beberapa produk mewah. Ini juga merupakan warna misteri dan sihir. Ini mencampur energi merah dan biru, sehingga memiliki keseimbangan kekuatan dan stabilitas. Konsentrasi warna yang besar dapat mengalihkan pikiran pengguna. MERAH JAMBU Ini adalah warna harapan, kepekaan, dan romansa. Merah muda jauh lebih lembut daripada merah, sehingga menciptakan rasa cinta tanpa syarat. Merah muda diasosiasikan sangat kuat dengan feminitas muda, sehingga mungkin menjadi warna yang efektif jika target audiens kebanyakan anak perempuan dan perempuan muda COKELAT Warna keamanan dan perlindungan seperti ibu Pertiwi. Desainer biasanya menggunakan warna cokelat sebagai warna latar dalam berbagai warna, dari yang sangat terang hingga yang dalam. Ini membawa perasaan hangat dan nyaman pada desain. Juga, itu dapat digunakan untuk menunjukkan pengalaman dan kepastian. HITAM Warna memiliki banyak arti. Ini terkait dengan situasi tragis dan kematian. Ini menandakan sebuah misteri. Itu bisa tradisional, modern, serius. Semuanya tergantung pada bagaimana Anda menggunakannya dan warna apa yang menyertainya. Hitam cocok dengan warna lain, jadi sangat ideal untuk latar belakang. Desainer sering menggunakannya untuk mengatur kontras. PUTIH Warna berarti kemurnian dan kepolosan, serta keutuhan dan kejelasan. Putih sering dikaitkan dengan selembar kertas kosong yang memotivasi orang untuk menghasilkan ide-ide baru. Namun, terlalu banyak warna putih dapat menyebabkan perasaan terisolasi dan hampa. Dalam desain, warna putih biasanya digunakan sebagai warna latar belakang terutama untuk sumber daya di mana keterbacaan merupakan bagian penting ARTI WARNA DALAM BRANDING Warna merupakan faktor penting tidak hanya untuk tampilan visual produk tetapi jugapengenalan merek. Namun demikian, dalam branding, warna cenderung memiliki makna yang lebih langsung daripada pengertian umum. Mereka dapat dijelaskan secara singkat dalam beberapa kata, jadi inilah daftarnya untuk Anda Merah . Keyakinan, pemuda, dan kekuatan. Jeruk . Ramah, hangat, dan energik. Kuning . Kebahagiaan, optimisme, dan kehangatan. hijau . Kedamaian, pertumbuhan, dan kesehatan. Biru. Kepercayaan, keamanan, dan stabilitas. Ungu. Mewah, kreatif, dan bijaksana. Hitam. Handal, canggih, dan berpengalaman. Putih. Sederhana, tenang, dan bersih. WARNA FAVORIT WARNA YANG PALING TIDAK DISUKAI POIN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN Psikologi warna agak rumit untuk dipahami dan dipelajari. Namun, ini mungkin menjadi alat yang efisien di tangan desainer untuk membantu memahami pengguna dan tuntutan mereka. Meringkas artikel, berikut adalah daftar hal-hal yang berguna untuk dipertimbangkan Pilih warna dengan bijak. Mereka memiliki pengaruh yang mendalam pada pengguna. Pastikan desain Anda dan warnanya menyampaikan pesan dan nada yang tepat. Pelajari audiens target Anda. Preferensi dan makna warna tergantung pada banyak faktor termasuk usia, jenis kelamin, dan budaya. Beberapa warna mungkin terlihat berbeda pada layar perangkat yang berbeda. Pengujian tambahan tidak ada salahnya. Mungkin ide yang baik untuk menguji warna UI dengan perwakilan dari audiens target. Cobalah untuk membuat kombinasi warna dengan bijak, dengan cara terbaik untuk persepsi pengguna.
DinaRahmawati melalui artikelnya yang dirujuk oleh Dr. Karlina Lestari mengatakan bahwa, "Psikologi warna adalah teori yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh warna terhadap suasana hati, perasaan, emosi, dan perilaku manusia.". Dari definisi di atas, dapat kita pahami bahwa warna berpengaruh terhadap suasana hati, perasaan, bahkan emosi
MengenalPsikologi Warna dalam Desain. February 2, 2021. Posted by: ids. Category: Articles. No Comments. Seni visual memang erat kaitannya dengan penggunaan warna. Warna mampu menunjukkan sifat dan mood atau suasana dari sebuah entitas. Dunia tampak lebih suram dan menyedihkan tanpa warna. Ternyata di balik warna-warna yang ada, tersimpan
. 123 7 1 405 444 477 314 134

mengapa penggunaan warna dapat menyampaikan pesan psikolog dalam desain