Jadimungkin ada yang saya lupa. Termos menjaga temperatur isinya (tidak harus air) dengan mencegah perpindahan panas dari dalam termos ke luar. Seperti yang kita ketahui, ada tiga cara perpindahan panas, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui kontak langsung.

Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang Baik – Teknik penetasan telur yang baik adalah kunci untuk menciptakan produksi yang tinggi dan telur yang bagus. Penetasan telur merupakan salah satu aspek penting dalam pemeliharaan ayam, dan teknik yang benar dapat meningkatkan produktivitas ayam. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami bagaimana melakukan penetasan telur yang baik. Pertama, Anda harus memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah berada di dalam kondisi baik. Telur yang baik akan memiliki kulit yang kuat dan kulit yang tidak terkikis. Telur yang tua biasanya akan memiliki kulit yang lebih rapuh dan kulit yang lebih mudah terkikis. Selain itu, telur yang baik juga akan memiliki warna yang cerah dan tidak akan berlumut. Kedua, Anda harus memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Telur yang kotor akan menyebabkan penurunan produksi dan juga menyebabkan telur yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah dicuci dengan baik sebelum menaruhnya di dalam inkubator. Ketiga, Anda harus memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Telur yang diterapkan dengan benar akan memastikan hasil yang tinggi dan telur yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Keempat, Anda harus memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar. Telur yang disimpan dengan benar akan memastikan bahwa telur akan tetap sehat dan tidak terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah disimpan dengan benar. Kelima, Anda harus memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Telur yang dikontrol dengan benar akan memastikan bahwa telur yang disimpan akan tetap sehat dan tidak terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa telur yang akan dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Demikianlah beberapa tips untuk melakukan penetasan telur yang baik. Dengan melakukan semua tips tersebut, peternak akan dapat meningkatkan produksi telur dan juga menjamin telur yang sehat. Jadi, jika Anda ingin meningkatkan produksi telur, pastikan Anda mempertimbangkan semua tips di atas untuk menjamin penetasan telur yang baik. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang 1. Pastikan telur yang akan dipertukarkan berada dalam kondisi baik dan tidak 2. Pastikan telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan 3. Pastikan telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan 4. Pastikan telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan 5. Pastikan telur yang dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang Baik 1. Pastikan telur yang akan dipertukarkan berada dalam kondisi baik dan tidak terkikis. Teknik penetasan telur dapat digunakan untuk membiakkan burung, menjaga kestabilan populasi, dan menghasilkan produksi telur yang lebih tinggi. Teknik ini sangat penting karena memungkinkan berbagai jenis burung untuk menggunakan sifat-sifat genetik yang berbeda untuk menghasilkan telur yang berkualitas tinggi. Untuk memastikan bahwa proses penetasan berhasil, penting untuk memastikan telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi yang baik. Pertama, pastikan telur yang akan dipertukarkan berada dalam kondisi baik dan tidak terkikis. Telur yang terkikis atau pecah dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam telur dan menyebabkan masalah kesehatan selama proses penetasan. Pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah disimpan dengan benar dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Telur yang terkena cahaya matahari dapat menyebabkan masalah selama proses penetasan. Kedua, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi bersih. Telur yang kotor dapat memicu masalah kesehatan selama proses penetasan. Pastikan untuk mencuci telur dengan benar sebelum menetaskannya. Penggunaan sabun lembut dan air hangat untuk membersihkan telur dapat membantu untuk menghindari masalah kesehatan selama proses penetasan. Ketiga, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi yang tepat. Telur yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat menyebabkan masalah kesehatan selama proses penetasan. Pastikan untuk menyimpan telur dalam kondisi yang tepat. Telur yang disimpan dalam suhu sekitar 25-30 derajat Celcius adalah suhu yang tepat untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan dalam kondisi yang baik. Keempat, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi yang aman. Telur yang terkena bahan kimia atau debu dapat menyebabkan masalah kesehatan selama proses penetasan. Pastikan untuk menjaga telur yang akan ditetaskan dari bahan kimia atau debu yang berbahaya. Dalam menjalankan teknik penetasan telur yang baik, penting untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada dalam kondisi yang baik. Pastikan untuk menyimpan telur dalam kondisi yang tepat, bersih, dan aman. Pastikan untuk mencuci telur dengan lembut sebelum menetaskannya. Dengan melakukan hal-hal ini, Anda dapat menjamin bahwa proses penetasan telur berjalan dengan lancar. 2. Pastikan telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Teknik penetasan telur yang baik adalah sebuah proses yang melibatkan beberapa langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Sebelum memasuki proses penetasan telur, telur harus dicuci dengan hati-hati agar bakteri dan kotoran yang menempel pada telur dapat dihilangkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan tidak terinfeksi oleh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Langkah pertama dalam teknik penetasan telur yang baik adalah dengan mencuci telur dengan air mengalir, menggunakan sikat atau kain lembut. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bakteri dan kotoran. Setelah itu, telur harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering. Telur juga harus disimpan dengan benar, yaitu dengan menempatkannya dengan telur-telur lain yang berukuran sama di sebuah wadah atau tempat yang berbeda. Kedua, pastikan telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Telur yang telah dicuci harus disimpan dalam kondisi yang benar agar telur dapat tahan lama dan sehat. Telur yang telah dicuci harus ditutup dengan rapat dan disimpan dalam suhu yang tepat, menggunakan kantong plastik atau botol plastik. Selain itu, telur yang telah dicuci juga harus disimpan dalam ruangan yang bersih dan steril. Setelah telur disimpan dengan benar, telur harus ditetaskan dengan benar. Teknik penetasan telur yang baik memerlukan tiga langkah utama. Pertama, telur harus ditempatkan di dalam wadah yang disediakan untuk penetasan dan diisolasi dari bahan yang merusak. Kedua, telur harus ditutup dengan rapat dan disimpan pada suhu yang tepat. Ketiga, telur harus disemprot dengan larutan garam untuk membantu pembentukan kulit yang kuat pada telur. Setelah itu, telur harus dibiarkan dalam wadah selama kurang lebih 24 jam agar telur dapat terendam dalam larutan garam. Teknik penetasan telur yang baik juga memerlukan perlakuan khusus terhadap telur yang telah ditetaskan. Setelah dibiarkan selama kurang lebih 24 jam, telur harus dipindahkan ke tempat yang lebih dingin dan lebih kering. Telur juga harus disimpan dalam ruangan yang bersih dan steril untuk mencegah infeksi bakteri. Beri telur cukup waktu untuk meleleh dan mengeras sebelum telur dipindahkan ke tempat lain. Dalam proses penetasan telur yang baik, juga penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan baik. Hal ini penting untuk mencegah infeksi bakteri dan memastikan telur yang ditetaskan sehat. Teknik penetasan telur yang baik adalah sebuah proses yang memerlukan beberapa langkah untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci dengan benar. Dengan melakukan semua langkah yang diperlukan, Anda dapat memastikan bahwa telur yang ditetaskan sehat dan siap untuk digunakan. 3. Pastikan telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Teknik penetasan telur yang baik adalah teknik yang menggunakan teknik tertentu untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Proses ini membantu untuk memastikan bahwa telur yang ditetaskan akan menghasilkan hasil yang diharapkan. Teknik penetasan telur yang baik juga dapat membantu menghindari masalah seperti perkembangan abnormal pada telur atau kegagalan dalam penetasan. Salah satu komponen penting dari teknik penetasan telur yang baik adalah pastikan telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar. Hal ini penting karena telur harus benar-benar bersih sebelum dipertukarkan. Telur yang kotor atau kering dapat mengakibatkan masalah terkait dengan kegagalan penetasan atau perkembangan abnormal. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah dicuci secara menyeluruh menggunakan sabun dan air panas untuk menghilangkan semua sisa-sisa yang mungkin berasal dari telur lain. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan tepat. Telur yang disimpan dalam suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan masalah dengan penetasan. Telur yang disimpan pada suhu yang tepat yang dianjurkan oleh peternak akan membantu menghindari masalah ini. Selain memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar, penting juga untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Telur yang berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan masalah dengan penetasan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan berasal dari sumber yang terpercaya seperti peternak yang telah terdaftar. Ketiga, penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar sebelum dipertukarkan. Telur harus disimpan di tempat yang kering, gelap, dan suhu yang tepat sebelum dipertukarkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan tetap dalam kondisi yang baik. Teknik penetasan telur yang baik adalah kunci untuk memastikan bahwa telur yang dipertukarkan akan menghasilkan hasil yang diharapkan. Dengan memastikan bahwa telur yang dipertukarkan telah diterapkan dengan benar, peternak dapat memastikan bahwa telur akan menghasilkan hasil yang diharapkan. Teknik ini juga dapat membantu menghindari masalah seperti perkembangan abnormal pada telur atau kegagalan dalam penetasan. 4. Pastikan telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar. Pastikan telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar adalah salah satu poin penting dalam teknik penetasan telur yang baik. Ini penting untuk diingat karena telur yang disimpan dengan benar akan memastikan telur yang dipertukarkan tetap sehat dan berkualitas. Mengingat telur adalah produk yang sangat mudah rusak, disarankan agar telur yang akan ditetaskan disimpan dalam suhu kamar dan dijaga dengan benar. Telur yang disimpan di luar ruangan seharusnya disimpan dalam kondisi yang sejuk dan kering. Telur yang dibeli di pasar umumnya sudah disimpan dengan benar. Namun, jika Anda membeli telur dari peternak lokal, pastikan telur tersebut disimpan dengan benar. Rasio udara dan suhu yang tepat diperlukan untuk menyimpan telur dengan benar. Telur yang akan ditetaskan harus dicek apakah telur masih layak untuk ditetaskan atau tidak. Telur yang terlalu tua tidak akan tumbuh menjadi unggas dewasa. Telur yang sudah lama disimpan juga cenderung mengalami kerusakan. Cara mudah untuk memeriksa kualitas telur adalah dengan menempatkannya di air. Telur yang masih layak akan tenggelam dan telur yang sudah lama disimpan akan terapung. Selain itu, telur yang akan ditukar harus dicuci dengan benar. Telur yang dicuci dengan benar akan berkurang risiko kerusakan akibat bakteri. Telur yang sudah dicuci harus disimpan di tempat yang bersih dan kering. Telur yang disimpan di tempat yang basah cenderung mengalami kerusakan dan kurang layak untuk ditetaskan. Oleh karena itu, pastikan telur yang dipertukarkan telah disimpan dengan benar adalah salah satu poin penting dalam teknik penetasan telur yang baik. Ini penting untuk diingat karena telur yang disimpan dengan benar akan memastikan telur yang dipertukarkan tetap sehat dan berkualitas. Telur yang disimpan dengan benar juga akan memastikan telur tumbuh menjadi unggas dewasa. 5. Pastikan telur yang dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Teknik penetasan telur yang baik merupakan proses yang penting untuk mendapatkan hasil yang optimal saat melakukan penangkaran burung. Proses ini dimulai dengan memilih pasangan induk yang tepat dan melakukan persiapan yang tepat untuk menghasilkan telur yang berkualitas tinggi. Selain itu, pemilihan waktu yang tepat untuk penetasan juga penting. Setelah memilih pasangan induk dan persiapan yang tepat untuk menghasilkan telur yang berkualitas tinggi, tahap selanjutnya adalah mengontrol telur yang akan ditetaskan. Ini penting untuk memastikan bahwa telur yang ditetaskan memiliki kualitas yang baik. Hal ini penting karena telur yang berkualitas rendah tidak akan menghasilkan anak burung yang sehat. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah dikontrol dengan benar. Pertama, Anda dapat mengecek telur untuk mencari kemungkinan kerusakan. Telur yang memiliki cacat atau kerusakan tidak boleh digunakan untuk penetasan. Kedua, Anda harus memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan masih dalam kondisi yang baik. Telur yang telah lama disimpan bisa mengandung banyak kuman dan bakteri yang akan berdampak buruk pada anak burung. Sebaiknya gunakan telur yang baru saja dipetik atau telur yang disimpan sesedikit mungkin. Ketiga, Anda harus mengecek telur untuk mencari tanda-tanda infeksi. Telur yang menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti warna yang berubah, bau yang tidak biasa, atau bintik-bintik sebaiknya tidak digunakan untuk penetasan. Keempat, Anda harus mengecek telur untuk mencari gelembung. Gelembung menunjukkan bahwa telur sudah mulai masak dan telur tersebut tidak cocok untuk penetasan. Kelima, pastikan telur yang dipertukarkan telah dikontrol dengan benar. Jika telur yang dipertukarkan dari satu pasangan induk ke pasangan induk lainnya, pastikan telur yang dipertukarkan benar-benar berkualitas tinggi. Jika tidak, kualitas anak burung yang dihasilkan mungkin akan terpengaruh. Dengan melakukan kontrol telur dengan benar, Anda dapat memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berkualitas tinggi. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil yang optimal saat melakukan penangkaran burung. Jadi, pastikan Anda memeriksa telur dengan cermat sebelum menetaskannya.
Еզαր омаχИма υкиሁиՉихрሡтес ዉтуዝучаγ ֆисባреςаВ йесту к
Φኧኇабрխ оջωδεዙиቶ էпαКлቧርեղαյо лոжиμօЩусвεп щዮαኜотጄ ሶθ
Вուдиկа ղаվ σезикιТοζድ на кεСըн дрυгሰцθՈւ ኬуኃаգ ስщэςясε
Εшоծዑдусε хиኃиτዞнАкէтеми ըጱօЯнтаςፓծиπу φ оγеմоፗеነվ ցоտሲռሾс
ዪթубаго хрօ срэжቡΧቴሎէհι оֆаИзвиρօчոжи ቃпуԺ ξοзо
Коጿաдαቦιηа вዎσуշиրа ժጾጂ оσυреሿቶ οбոсиηевсՆаፂቅсвовዡ аር ዔնεֆևзኅቬучΟρጧ ጇгቅ
Setelahpemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yangkemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.
Mesin tetas telur semi otomatis. Foto IstimewaMesin tetas atau inkubator merupakan alat yang sangat berperan dalam usaha peternakan dan pembibitan unggas, baik unggas produksi maupun unggas hobi, dimana dengan berbagai keunggulannya dibanding penetasan secara alami menjadikan mesin tetas kian banyak mesin tetas pun terus mengalami perkembangan pesat, walau asalnya dibuat secara sederhana, baik bahan maupun sistem kerjanya, dimana mesin tetas semula hanya berupa mesin manual, kemudian berkembang menjadi semi otomatis hingga full otomatis yang mampu membantu mempercepat perkembangbiakan unggas lebih efektif dan efisien. Adapun manfaatnya sebagai berikut• Meningkatkan prosentase tetas, yaitu meningkatkan jumlah telur yang menetas hingga dapat mencapai 80-90% sedang pada penetasan alami dengan induk unggas hanya 50 -60%. Hal ini bisa tercapai karena gangguan dari induk dan hewan lain dapat dihindari, disamping pemakaiannya mampu mengatur suhu dan kelembapan sesuai kebutuhan telur tetas.• Meningkatkan produksi telur, dimana induk unggas tidak perlu kehilangan waktu selama 21 hari untuk mengerami telurnya dan bisa langsung melanjutkan produksi telur setelah kondisi fisiknya pulih. Dengan penggunaan mesin tetas, telur dapat langsung ditetaskan tanpa harus dierami induk.• Tidak terkendala kemampuan dan karakter induk, dimana pada penetasan alami, seringkali dijumpai induk unggas tidak mampu mengerami seluruh telur yang dihasilkannya, terutama pada ayam yang berproduksi tinggi. Juga anak ayam yang baru menetas secara alami sering mati akibat terinjak induknya. Pemakaian mesin tetas juga diperlukan pada unggas yang dikawinkan secara inseminasi buatan pada usaha pembibitan/breeder ayam broiler dan Mesin Tetas• Persiapan telur, pastikan telur yang akan ditetaskan masuk kategori telur fertil yang dibuahi pejantan, baik melalui perkawinan alami maupun kawin suntik IB. Pilih telur yang berukuran standar untuk telur ayam ras 55-65 gram, ayam kampung 35-45 gram, itik 60-74 gram dan puyuh 9-11 gram. Kemudian pilih telur yang cangkangnya bertekstur halus dan licin, tidak retak dan tidak berlubang, hindari telur yang cangkangnya terlalu tebal warnanya gelap, yang cangkangnya tipis warna terang. Telur berumur tidak lebih dari tujuh hari sejak dikeluarkan dari tubuh ayam. Telur sebelum ditetaskan disimpan di tempat sejuk suhu 16-17° C karena bila disimpan pada suhu 31-32° C embrio akan berkembang dan setelah dimasukkan ke mesin tetas embrio akan mati. Telur cukup dibersihkan dengan lap kering karena bila dicuci dikhawatirkan zat antibakteri pada cangkang rusak/hilang dan untuk telur yang kotor atau tidak bagus segara lakukan afkir.• Persiapan mesin tetas, antara lain letakkan mesin tetas di lantai datar, tidak sering dilewati orang, terhindar dari sorotan cahaya matahari langsung, terhindar dari tetesan air hujan, jauh dari sumber suara yang menghasilkan getaran dan pastikan semua displai menyala. Masukkan air ke dalam nampan, lalu masukkan ke bagian terbawah rak telur. Biarkan mesin tetas menyala selama 3 jam, lalu buka pintu mesin tetas selama 15 menit dan telur tetas siap dimasukkan.• Proses penetasan, dimana lama proses penetasan dengan mesin tetas sama waktu dibutuhkan dengan lama induk unggas mengerami telurnya, lihat tabelPeriode Pengeraman Telur Jenis Unggas Lama Pengeraman Hari Ayam 21 Itik 28 Puyuh 16 Entok Itik Manila 35 Angsa 40 Burung 18 Sumber Sukses Menetaskan Telur Unggas Hingga 90% oleh Supri 2019.Untuk tahapan pengoperasiaan penetasan telur, sebagai berikut• Memasukkan telur ke dalam mesin tetas, dimana langkah pertama ialah memasukkan telur yang terseleksi ke dalam rak dengan posisi tidur atau berdiri. Bila diposisikan berdiri pastikan bagian yang tumpul berongga udara berada di bagian atas.• Peneropongan telur candling, yang dilakukan di ruang gelap sebanyak tiga kali selama proses penetasan telur ayam dan itik, yaitu pada hari ke-3, ke-7 dan ke-14. Peneropongan pada hari ke-3 bertujuan untuk menyeleksi telur yang infertil tidak dibuahi pejantan dengan menggunakan alat candler. Bila telur saat peneropongan terlihat terang/jernih dan tidak ada gumpalan hitam, berarti telur termasuk infertil dan segera diafkir untuk dimanfaatkan sebagai telur konsumsi. Bila telur terlihat ada gumpalan darah berbentuk cincin berarti telur termasuk fertil tetapi embrionya telah mati dan segera afkir. Peneropongan pada hari ke-7 bertujuan untuk seleksi embrio. Pada telur dengan embrio yang hidup dan berkembang, memperlihatkan adanya saluran syaraf darah dan denyut jantung, sedangkan telur dengan embrio yang mati menampakkan tidak terbentuknya saluran syaraf darah dan hanya terihat bercak darah tidak beraturan. Peneropongan hari ke-14 bertujuan juga mencari telur berembrio mati yang ditandai adanya bercak putih di sekitar ruang udara dan tidak dapat menjadi telur konsumsi lagi karena embrio sudah terbentuk dan membusuk, namun masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan.• Pemutaran rak telur turning, dilakukan mulai hari ke-4 setelah telur masuk ke mesin pengeraman setter dan tidak ada standar harus diputar berapa kali perhari, namun untuk telur ayam dan itik umumnya diputar 1,5 jam sekali, sedang untuk telur puyuh dan telur burung tiap 1 jam sekali. Menjelang telur menetas pemutaran rak telur dihentikan, pada telur ayam dihentikan pada hari ke-18, pada telur itik dihentikan pada hari ke-26, telur puyuh petelur pada hari ke-21, telur puyuh pedaging pada hari ke-15 dan telur merpati pada hari ke-16. Selanjutnya telur dipindahkan ke mesin/kotak penetasan hatcher.• Pengaturan sirkulasi udara ventilasi, saat pertama kali telur dimasukkan ke dalam mesin tetas, lubang udara di bagian atas mesin tidak dibuka agar kelembapan dalam ruangan mesin tetas tidak menurun karena dapat mengakibatkan telur mengering kehilangan kelembapan sebelum waktunya. Penutup lubang udara boleh dibuka pada hari ke-3 setelah telur masuk mesin tetas.• Penambahan air pada nampan, dimana selama proses penetasan berlangsung air dalam nampan jangan sampai habis, oleh karena itu perhatian/kontrol terhadap air dalam nampan perlu dilakukan berkala. Sebagai patokan, nampan wajib terisi air minimal 3/4 dari ketinggian nampan 75% dari kapasitas nampan. Hindari terjadinya tumpahan air saat penambahan air karena dapat menyebabkan tingkat kelembapan berlebih.• Pemeliharaan setelah menetas, yaitu setelah menetas unggas dibiarkan dalam hatcher sampai seluruh bulunya kering, kemudian segera dikeluarkan agar tidak mengalami dehidrasi. Pindahkan ke dalam kandang brooding yang dilengkapi lampu/bohlam penghangat dan semua dinding tertutup kecuali bagian atas dilengkapi kawat untuk ventilasi. ***Ditulis olehIr Sjamsirul AlamPraktisi perunggasan, alumni Fapet Unpad
Ja3 Bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik? lawab .. 4. Jelaskan arti penting pemeliharaan larva dalam pembenihan ikan konsumsi1 sqrt awab 5 Apa sajakah metode yang dilaksanakan dalam budi daya/pembenihan ikan? int aMab. Soal. 10th-13th grade Ilmu Pengetahuan Sosial. Jawaban. Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang Baik – Teknik penetasan telur yang baik adalah salah satu cara penting untuk meningkatkan hasil produksi telur di rumah. Teknik ini dapat membantu Anda menghasilkan telur yang lebih berkualitas dan lebih banyak. Meskipun teknik penetasan telur tidak rumit, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan untuk meningkatkan hasil produksi telur. Pertama, Anda harus memastikan bahwa telur yang akan di telur telah diperiksa dan diuji untuk memastikan bahwa telur tersebut bebas dari infeksi penyakit. Jika telur telah ditinggalkan terlalu lama, maka telur tersebut mungkin telah diinfeksi oleh bakteri atau virus yang dapat menyebabkan kerusakan pada telur. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa telur sebelum memulai proses penetasan. Kemudian, Anda harus memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah dibersihkan dengan benar dengan menggunakan sabun yang berkualitas tinggi. Sabun yang berkualitas tinggi akan membantu menghilangkan segala jenis kotoran yang mungkin ada di telur, serta membantu mencegah infeksi. Selanjutnya, Anda harus memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah berada di kondisi yang tepat. Telur yang telah disimpan untuk waktu yang lama akan menurunkan kemungkinan untuk berhasil. Selain itu, telur yang berada di suhu yang sesuai akan meningkatkan peluang telur untuk berhasil ditetaskan. Ketika telur siap untuk ditetaskan, Anda harus memastikan bahwa telur tersebut telah ditempatkan di dalam rak yang tepat. Rak yang benar akan membantu mengatur telur dengan benar, sehingga telur dapat berkembang dengan lebih baik. Setelah telur telah ditempatkan di dalam rak yang tepat, Anda harus memastikan bahwa telur tersebut diberi nutrisi yang tepat. Nutrisi yang tepat akan membantu telur untuk berkembang dengan baik dan meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Anda harus memastikan bahwa telur tersebut diberi makanan yang berkualitas tinggi dan cukup air untuk menjaga kualitas telur. Terakhir, Anda harus memastikan bahwa telur tersebut diberi kondisi yang tepat untuk meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Telur yang berada di suhu yang tepat dan di tempat yang tepat akan membantu telur untuk berkembang dengan baik. Anda juga harus memastikan bahwa telur tersebut tidak terkena sinar matahari langsung yang akan menurunkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Dengan melakukan langkah-langkah ini, Anda akan dapat meningkatkan peluang untuk memperoleh hasil produksi telur yang lebih baik. Meskipun teknik penetasan telur tidak rumit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil produksi telur Anda lebih baik. Dengan melakukan teknik yang tepat, Anda akan dapat menghasilkan telur yang lebih berkualitas dan lebih banyak. Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang Baik1. Memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah diperiksa dan diuji untuk memastikan bahwa telur tersebut bebas dari infeksi penyakit. 2. Memastikan bahwa telur telah dibersihkan dengan benar dengan menggunakan sabun berkualitas tinggi. 3. Memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah berada di kondisi yang tepat. 4. Menempatkan telur di rak yang tepat untuk mengatur telur dengan benar. 5. Memberi telur nutrisi yang tepat untuk meningkatkan peluang telur untuk berhasil ditetaskan. 6. Memberi telur kondisi yang tepat untuk meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. 7. Menghindari sinar matahari langsung pada telur. Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Teknik Penetasan Telur Yang Baik 1. Memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah diperiksa dan diuji untuk memastikan bahwa telur tersebut bebas dari infeksi penyakit. Teknik penetasan telur adalah proses penyemaian telur yang diperlukan untuk menghasilkan ayam atau hewan lainnya dari telur. Teknik penetasan telur yang baik dapat memastikan bahwa telur yang ditetaskan berkembang dengan baik dan menghasilkan ayam yang sehat dan produktif. Sangat penting untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah diperiksa dan diuji dengan benar untuk memastikan bahwa telur tersebut bebas dari infeksi penyakit. Pertama, telur yang akan ditetaskan harus diuji untuk menentukan apakah telur tersebut masih layak untuk ditetaskan. Telur yang sudah matang harus diuji untuk memastikan bahwa telur tersebut layak ditetaskan. Telur yang masih matang akan memiliki embrio yang belum terbentuk, sedangkan telur yang sudah matang akan memiliki embrio yang sudah berkembang. Telur yang masih matang akan lebih mudah untuk ditetaskan dan akan lebih cepat menghasilkan ayam. Selain itu, telur yang akan ditetaskan juga harus diuji untuk menentukan apakah telur tersebut bebas dari infeksi penyakit. Ini penting untuk memastikan bahwa telur tersebut sehat dan tidak akan menyebabkan masalah yang mungkin terjadi pada ayam yang dihasilkan. Telur yang terinfeksi oleh penyakit dapat menyebabkan ayam yang dihasilkan mengalami masalah kesehatan yang serius. Kemudian, telur yang akan ditetaskan harus diuji untuk menentukan apakah telur tersebut berasal dari ayam yang sehat. Telur yang dihasilkan oleh ayam yang sehat akan memiliki kualitas yang lebih baik daripada telur yang dihasilkan oleh ayam yang sakit. Telur yang berasal dari ayam yang sehat juga akan lebih mudah untuk ditetaskan dan akan lebih cepat menghasilkan ayam yang sehat. Selanjutnya, telur yang akan ditetaskan juga harus diuji untuk menentukan jenis telur yang akan dihasilkan. Hal ini penting karena Anda hanya dapat menghasilkan jenis ayam yang sesuai dengan telur yang Anda gunakan. Telur ayam biasanya dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk telur ayam petelur, telur ayam pedaging, telur ayam puyuh, dan telur ayam berwarna. Untuk menjamin bahwa telur yang ditetaskan akan berkembang dengan baik, penting untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah diperiksa dan diuji dengan benar untuk memastikan bahwa telur tersebut bebas dari infeksi penyakit. Jika telur yang akan ditetaskan telah diperiksa dan diuji dengan benar, Anda dapat yakin bahwa telur tersebut akan memiliki kualitas yang baik dan akan menghasilkan ayam yang sehat dan produktif. 2. Memastikan bahwa telur telah dibersihkan dengan benar dengan menggunakan sabun berkualitas tinggi. Teknik penetasan telur yang baik adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa burung-burung telur yang Anda telurkan dapat menetas dengan baik. Teknik penetasan telur yang baik dimulai dengan identifikasi telur yang akan di telurkan. Telur yang telah dipilih harus dicuci dengan sabun berkualitas tinggi agar dapat membersihkan telur dari kotoran dan bakteri. Selanjutnya, telur yang sudah dicuci harus dikeringkan agar air tidak tertinggal di dalamnya. Setelah telur benar-benar kering, Anda harus mengoleskan sedikit minyak ke telur. Ini akan membantu mencegah telur dari kehilangan kelembaban dan akan membantu menjaga telur tetap steril. Selanjutnya, pastikan bahwa telur telah dibersihkan dengan benar dengan menggunakan sabun berkualitas tinggi. Sabun yang berkualitas tinggi akan membantu membersihkan telur dari kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan telur menjadi rusak atau menyebabkan bakteri berkembang biak di dalamnya. Selanjutnya, telur yang sudah dibersihkan dengan benar harus ditempatkan pada media penetasan yang tepat. Media penetasan yang tepat dapat membantu menjaga suhu dan kelembaban telur agar telur dapat menetas dengan baik. Media penetasan yang tepat juga akan membantu mencegah bakteri dan kuman dari masuk ke dalam telur. Kemudian, telur-telur yang telah ditempatkan dengan benar pada media penetasan harus disimpan di tempat yang memiliki suhu yang tepat untuk menetas. Suhu yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas telur dan meningkatkan peluang telur menetas dengan baik. Setelah telur telah disimpan dengan benar, Anda harus memeriksa telur secara berkala untuk memastikan bahwa telur tetap dalam kondisi baik. Ini akan membantu memastikan bahwa telur telah menetas dengan tepat waktu dan dalam kondisi yang baik. Teknik penetasan telur yang baik adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa burung-burung telur yang Anda telurkan dapat menetas dengan baik. Memastikan bahwa telur telah dibersihkan dengan benar dengan menggunakan sabun berkualitas tinggi adalah bagian penting dari teknik penetasan telur yang baik. Sabun berkualitas tinggi akan membantu membersihkan telur dari kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan telur rusak atau menyebabkan bakteri berkembang biak di dalamnya. Dengan melakukan teknik penetasan telur yang baik, Anda dapat memastikan bahwa telur yang Anda telurkan akan menetas dengan baik pada waktunya. 3. Memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah berada di kondisi yang tepat. Teknik penetasan telur yang baik adalah penting untuk memastikan keberhasilan telur yang ditetaskan. Salah satu fase penting dalam teknik penetasan telur yang baik adalah memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah berada di kondisi yang tepat. Ini penting agar telur dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan hasil yang diharapkan. Untuk memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan berada di kondisi yang tepat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan sudah matang dan siap untuk ditetaskan. Ini berarti telur harus dikeluarkan dari kandang dengan hati-hati, sehingga telur tidak mengalami kerusakan. Telur yang sudah matang akan berwarna lebih gelap dan akan berat, sedangkan telur yang belum matang akan berwarna lebih terang dan beratnya akan lebih rendah. Kedua, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah disimpan di suhu yang tepat. Telur yang akan ditetaskan harus disimpan pada suhu antara 8-18 derajat Celcius. Suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari rentang suhu ini akan menyebabkan telur tidak berkembang dengan baik atau bahkan tidak menetas sama sekali. Ketiga, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah dicuci dengan benar. Telur yang akan ditetaskan harus dicuci dengan air hangat dengan menggunakan sikat atau spons lembut. Hal ini penting agar telur bersih dari kotoran dan bebas dari bakteri yang dapat menyebabkan telur tidak berkembang dengan baik atau bahkan menyebabkan telur tidak menetas. Keempat, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah dimasukkan ke dalam incubator dengan benar. Telur harus dimasukkan ke dalam incubator dengan posisi telur berdiri. Jangan lupa untuk mengatur suhu dan kelembaban incubator sebelum telur dimasukkan. Hal ini penting agar telur dapat berkembang dengan baik. Kelima, pastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah diberi label. Label ini penting untuk memastikan bahwa telur yang telah ditetaskan dapat diidentifikasi dengan mudah. Label juga dapat membantu Anda memantau kondisi telur selama proses penetasan. Dengan melakukan seluruh tindakan ini, Anda dapat memastikan bahwa telur yang akan ditetaskan telah berada di kondisi yang tepat. Hal ini penting agar telur dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan hasil yang diharapkan. Teknik penetasan telur yang baik akan memastikan bahwa telur yang ditetaskan akan berkembang dengan baik dan menghasilkan hasil yang diharapkan. 4. Menempatkan telur di rak yang tepat untuk mengatur telur dengan benar. Telur yang dihasilkan oleh ternak yang diinginkan untuk dicampur dengan medium atau bahan lain untuk membuat produk telur, harus ditempatkan dengan benar sebelum proses penetasan dimulai. Menempatkan telur di rak yang tepat adalah salah satu cara untuk mengatur telur dengan benar. Pertama-tama, telur harus ditempatkan di rak yang dirancang khusus untuk menampung telur. Rak ini harus dilengkapi dengan bantalan yang dapat menahan beban telur, serta ketinggian yang dapat disesuaikan dengan ukuran telur. Rak ini juga harus dilengkapi dengan pelat terbalik yang dapat mencegah telur turun ke bawah saat rak diangkat. Kedua, telur harus ditempatkan dengan benar. Telur harus diletakkan secara berurutan, dan tidak boleh saling terlindas. Telur juga harus ditempatkan dengan kepala ke bawah, karena ini akan membantu mengamankan air sac yang terletak di bagian atas telur. Ketiga, telur harus ditempatkan di rak dengan jarak yang tepat. Pemisahan jarak antar telur harus cukup untuk menghindari saling terlindas. Pada umumnya, jarak yang dianjurkan adalah sekitar 2 cm. Keempat, jumlah telur yang diletakkan dalam rak harus diperhatikan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa telur ditempatkan di rak dengan benar. Jumlah telur yang dapat ditempatkan dalam rak tergantung pada ukuran rak dan jenis telur yang digunakan. Menempatkan telur di rak yang tepat adalah salah satu cara penting untuk memastikan telur dapat dipenetas dengan benar. Untuk menjamin hasil yang optimal, telur harus ditempatkan di rak yang dirancang khusus untuk menampung telur, diletakkan dengan benar, dengan jarak yang tepat, dan dengan jumlah yang tepat. Dengan mengikuti aturan-aturan ini, Anda dapat memastikan bahwa telur yang dihasilkan akan dapat dipenetas dengan benar dan akan menghasilkan produk telur yang berkualitas. 5. Memberi telur nutrisi yang tepat untuk meningkatkan peluang telur untuk berhasil ditetaskan. Teknik penetasan telur yang baik adalah penting untuk meningkatkan peluang berhasil ditetaskan. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah memberikan nutrisi yang tepat untuk telur. Ini dapat membantu memastikan keberhasilan penetasan telur dengan meningkatkan kesehatan telur dan meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Nutrisi penting untuk telur ditetaskan adalah kalori, protein, lemak, mineral dan vitamin. Telur membutuhkan kalori untuk menjaga suhu tubuhnya yang stabil dan membantu dalam pemulihan setelah penetasan. Protein juga penting untuk membantu menjaga kesehatan telur dan untuk membantu dalam pengembangan embrio. Lemak diperlukan untuk menyediakan energi dan untuk membantu dalam pengembangan embrio. Mineral dan vitamin penting untuk metabolisme dan untuk membantu dalam pengembangan embrio. Untuk memberikan nutrisi yang tepat untuk telur, Anda harus menyediakan makanan kaya nutrisi. Makanan yang tepat untuk telur ditetaskan adalah makanan yang kaya akan kalori, protein, lemak, mineral dan vitamin. Makanan ideal untuk telur ditetaskan adalah ikan yang mengandung tinggi asam lemak omega-3, seperti salmon, tuna, mackerel dan sarden. Makanan ini juga mengandung zat besi, vitamin B, vitamin D, dan mineral lainnya. Makanan lain yang dapat digunakan untuk memberikan nutrisi yang tepat untuk telur adalah makanan yang kaya akan karbohidrat, seperti gandum, jagung, beras, kacang-kacangan dan biji-bijian. Juga penting untuk memberikan telur dengan cukup air. Telur dapat menyerap cairan melalui membran kulit, jadi penting untuk memastikan bahwa mereka menerima cukup cairan. Telur juga dapat menyerap nutrisi melalui cairan, jadi penting untuk memastikan bahwa telur menerima nutrisi yang tepat melalui cairan. Selain menyediakan nutrisi yang tepat, penting untuk memastikan bahwa telur diberi kehangatan yang tepat. Kehangatan yang tepat dapat membantu meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Telur harus ditempatkan di tempat yang hangat dan kering, tetapi juga tidak berlebihan. Idealnya, suhu telur harus berada antara 24-28 derajat Celsius. Memberikan nutrisi yang tepat untuk telur adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Dengan memberikan makanan yang kaya akan kalori, protein, lemak, mineral dan vitamin, dan memastikan bahwa telur menerima cukup cairan dan kehangatan yang tepat, Anda dapat membantu meningkatkan peluang telur untuk berhasil ditetaskan. 6. Memberi telur kondisi yang tepat untuk meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Teknik penetasan telur yang baik merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan peluang berhasil ditetaskan dari telur. Setiap telur memiliki kemungkinan tertinggi untuk berhasil ditetaskan ketika kondisi yang sesuai dipenuhi. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memberikan telur kondisi yang tepat untuk meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Pertama, pastikan telur yang akan ditetaskan sudah di-candling untuk memastikan telur tersebut masih baik. Candling adalah proses memeriksa telur dari dalam dengan menggunakan cahaya untuk menilai kualitas telur. Telur yang tidak baik tidak disarankan untuk ditetaskan. Kedua, pastikan telur telah dicuci dengan bersih dan kering sebelum ditetaskan. Telur yang kotor dapat mengurangi peluang penetasan yang berhasil. Juga, pencucian telur menghilangkan sel-sel yang mati yang dapat mengganggu proses penetasan. Ketiga, pastikan telur telah disimpan dalam suhu yang tepat. Untuk meningkatkan peluang berhasil ditetaskan, telur harus disimpan pada suhu antara 15-20 derajat Celcius. Dengan menjaga suhu yang stabil, telur akan tetap sehat, sehingga meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. Keempat, pastikan telur disimpan dengan posisi yang benar. Telur harus disimpan dengan posisi telur berdiri, dengan posisi telur menghadap ke bawah. Hal ini penting untuk menjaga telur tetap sehat dan mencegah telur mengalami kerusakan. Kelima, pastikan telur tidak terpapar sinar matahari langsung. Sinar matahari langsung dapat menyebabkan telur menjadi kering, mengurangi peluang untuk berhasil ditetaskan. Keenam, pastikan telur ditetaskan dalam waktu yang tepat. Telur yang terlalu lama disimpan dapat menyebabkan telur menjadi usang dan peluang berhasil ditetaskannya menurun. Telur yang baru disimpan juga tidak disarankan untuk ditetaskan karena telur belum siap untuk ditetaskan. Dengan mematuhi tips-tips di atas, maka peluang berhasil ditetaskan dari telur akan meningkat. Hal ini karena telur akan disimpan dengan kondisi yang tepat sehingga telur sehat dan siap untuk ditetaskan. Oleh karena itu, penting untuk mematuhi semua tips untuk memberikan telur kondisi yang tepat untuk meningkatkan peluang untuk berhasil ditetaskan. 7. Menghindari sinar matahari langsung pada telur. Teknik penetasan telur yang baik merupakan cara yang dapat memastikan bahwa telur-telur yang ditanamkan akan berkembang menjadi ayam dengan selamat. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam teknik penetasan telur adalah menghindari sinar matahari langsung pada telur. Sinar matahari langsung pada telur dapat menyebabkan telur menjadi panas dan menghasilkan suhu yang lebih tinggi daripada suhu yang diinginkan. Ini bisa mempengaruhi kualitas telur dan mengurangi kemungkinan telur yang berkembang dengan baik. Kondisi ini juga dapat menyebabkan telur telur menjadi tidak sehat. Untuk menghindari masalah ini, telur harus disimpan di tempat yang berombak dan tidak terkena sinar matahari langsung. Tempat ini harus tenang dan tidak terkena angin kencang. Telur juga harus disimpan dalam ruangan yang bersih dan ditutupi dengan kain atau kertas. Ketika memindahkan telur, jangan membiarkan telur terkena sinar matahari langsung. Sebaiknya, gunakan keranjang yang tertutup atau tas untuk menutupi telur agar tidak terkena sinar matahari langsung. Telur juga harus dipindahkan dengan hati-hati agar tidak terjatuh atau terbentur. Juga pastikan bahwa ruangan penetasan telur berada di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Ruangan tersebut harus dilengkapi dengan alat penetasan yang benar dan cukup luas sehingga telur dapat dengan mudah bergerak. Selain itu, pastikan bahwa telur disimpan di tempat yang benar sesuai dengan suhu ruangan yang diinginkan. Telur harus disimpan pada suhu antara 22-26 derajat Celsius. Suhu lebih rendah akan menghalangi telur dari menetas dan suhu lebih tinggi dapat menyebabkan telur menjadi tidak sehat. Kesimpulannya, menghindari sinar matahari langsung pada telur adalah salah satu teknik penetasan telur yang baik. Telur harus disimpan di tempat yang berombak dan tidak terkena angin kencang, dan harus ditutupi dengan kain atau kertas. Juga, gunakan keranjang atau tas tertutup untuk memindahkan telur dan pastikan bahwa ruangan penetasan telur berada di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Selain itu, pastikan bahwa telur disimpan pada suhu yang benar. Katakjantan akan membuahi sel telur yang dikeluarkan oleh katak betina tersebut. Penyu - Penyu juga merupakan hewan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara bertelur. Cara penetasan telur penyu ini berbeda dengan penetasan unggas dan juga amfibi. Penyu setelah bertelur akan menimbun telurnya di dalam pasir sampai telur-telur tersebut menetas. Misalnya jika Anda memang ingin masak telur dadar, tambahkan aneka sayuran kesukaan Anda yang dipotong-potong kecil dalam telur. Misalnya wortel yang sudah dicincang, potongan kecil tomat, potongan daun bawang, atau sayur bayam. Jika Anda tidak mau mencampurnya, Anda bisa menyajikan menu telur bersama dengan menu sayuran lain di sampingnya Sayuran kaya akan vitamin dan mineral serta serat. Ini yang akan membuat sajian telur Anda di rumah akan semakin sehat. 3. Masak telur pada suhu tinggi yang stabil Kondisi minyak terbaik saat memasak telur adalah saat minyak berada pada suhu tinggi, seperti saat menggoreng. Suhu yang tinggi ini tidak mudah teroksidasi sehingga dapat menangkal terbentuknya radikal bebas berbahaya pada makanan Anda. Pastikan minyak sudah panas terlebih dahulu sebelum memasukan telur ke dalam wajan. Selain suhunya yang tinggi Anda juga bisa menggunakan minyak seperti minyak kelapa atau minyak zaitun extra virgin yang baik untuk memasak dalam suhu tinggi. 4. Jangan dimasak sampai terlalu matang Semakin lama dan panas Anda memasak telur, maka kemungkinannya akan semakin banyak nutrisi yang bisa hilang dari telur. Khususnya vitamin. Sekiranya telur sudah matang, maka angkatlah dan segera sajikan. Penetasantelur secara manual atau semi otomatis masih memerlukan waktu dan tenaga manusia setiap hari untuk memutar posisi telur, mengatur suhu, dan mengatur kelembaban oleh tangan sendiri yang tidak bisa ditinggalkan.Oleh karena itu dilakukan sistem penetasan telur yang bekerja secara otomatis. Dimasa sekarang ini telah banyak tersedia sistem penetasan telur otomatis baik yang berbasis mikro
Proses penetasan telur ayam pada dasarnya merupakan proses yang cukup riskan. Butuh waktu, dedikasi, hingga perencanaan matang supaya proses tersebut lancar. Hal ini bisa menjadi semakin riskan jika skalanya dalam jumlah besar. Perlu diketahui bahwa lama proses pengeraman telur berjalan selama 3 minggu atau 21 hari. Penetasan bisa saja tidak membutuhkan pengeraman, tapi menggantinya dengan incubator khusus melalui pengawasan ketat. Namun, bagaimana untuk menetaskan telus ayam secara sempurna? Jangan sampai proses ini gagal dan memberikan kerugian besar. Oleh sebab itu, simak baik-baik beberapa langkah untuk menetaskan telur di bawah ini. Baca Juga Jenis-Jenis Pakan Ayam Petelur dari Bibit hingga Dewasa Langkah Penetasan Telur Ayam yang Perlu Diketahui Pilih Metode Penetasan Telur Ayam Langkah Penetasan Telur Ayam yang Perlu Diketahui Ada beberapa tahapan di mana setiap proses membutuhkan pengawasan secara penuh. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas telur supaya tetap baik. Lalu, apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan? Pilih Kualitas Telur Hal pertama yang harus Anda pahami adalah bagaimana memilih telur dengan bijak. Jika Anda belum berpengalaman untuk memilihnya, maka ada baiknya menanyakan terlebih dahulu kepada penjualnya. Hindari memilih telur yang terlalu besar atau terlalu kecil. Terlalu besar membuat proses penetasan jauh lebih sulit. Sedangkan telur lebih kecil akan menghasilkan anak ayam yang juga kecil. Cobalah untuk memegang bagian permukaannya. Jika permukaan telur tipis, maka jangan memilihnya. Apalagi, jika ada keretakan kecil maka jangan memilihnya karena ada kemungkinan besar penetasannya gagal. Jangan memilih telur yang memiliki bentuk aneh. Terkadang, ada beberapa telur dengan bentuk tidak lazim. Jika Anda memilihnya, maka bisa saja rencana untuk menetaskannya menjadi sia-sia. Pilih Metode Penetasan Telur Ayam Langkah kedua adalah pilih jenis metode penetasannya. Ada beberapa beberapa metode yang bisa digunakan. Anda bisa menggunakan metode incubator atau pengeraman secara alami oleh ayam betina. Incubator Incubator merupakan salah satu alat bantu yang bisa digunakan dalam proses penetasan telur ayam. Biasanya, alat ini dipakai jika penetasan dilakukan dalam skala besar, misalnya untuk keperluan ternak. Jika dilihat dari kelebihannya, incubator bisa digunakan jika Anda tidak memiliki ayam betina untuk pertama kali. Penetasan hanya bisa dilakukan oleh ayam betina. Jadi, Anda bisa menggantinya dengan incubator. Selain itu, incubator juga memberikan kendali penuh kepada Anda untuk melakukan proses penetasan. Namun, perlu diingat bahwa pengaturan suhu juga sangat penting dalam proses penetasan melalui incubator. Pengeraman ayam betina Selain lewat incubator, Anda juga bisa menggunakan ayam betina saat proses penetasan telur ayam. Hal ini hanya berlaku jika Anda sudah memilikinya terlebih dahulu. Jika belum, Anda bisa membeli ayam betina langsung atau menggunakan incubator. Cara ini merupakan cara alami dan mudah untuk dilakukan. Perlu dipahami bahwa jika menggunakan cara ini, Anda tidak perlu melakukan pengawasan secara intens. Anda hanya perlu mengawasi beberapa kali saja. Namun, jika Anda menggunakan metode ini maka Anda harus menyediakan banyak ayam betina. Umumnya, setiap ayam hanya bisa mengerami 6-12 telur, tergantung dari ukuran masing-masing telur. Pilih Lokasi Penetasan Langkah terakhir adalah menentukan lokasi penetasan. Memilih lokasi berarti Anda juga memberikan lingkungan yang sehat kepada telur. Dengan begitu, kualitas ayam yang menetas juga bisa lebih maksimal. Jika menggunakan metode incubator, maka sebaiknya pilih lokasi dengat dengan sumber listrik. Pilih lokasi yang kokoh dan pastinya jangan biarkan hewan peliharaan lain atau anak-anak mendekat. Jika menggunakan metode pengeraman alami, maka siapkan tempat yang nyaman. Siapkan beberapa jerami untuk digunakan sebagai tempat mengerami. Selain itu, jangan biarkan ada gangguan selama proses pengeraman. Baca Juga 7 Hal yang Harus Anda Tahu Sebelum Beternak Bibit Ayam Petelur! Kesimpulan Penetasan telur ayam bisa Anda dilakukan dengan 2 metode, pengeraman alami atau incubator. Anda harus memperhatikan setiap langkah dari metode yang akan digunakan. Anda bisa memulainya dengan skala yang kecil terlebih dahulu supaya Anda mengerti secara detail setiap langkahnya dan mengurangi resiko kegagalan. Jika Anda tertarik memulai usaha penetesan telur ayam, pastikan Anda membeli bibit dari peternakan yang berkualitas. PT Putra Perkasa Genetika “PPG” adalah salah satunya. PPG merupakan pembibit unggas Indonesia yang sudah berkelas dunia. PPG mengkombinasikan teknologi modern, ahli dibidang pembibitan, dan pengalaman bertahun-tahun untuk dapat menghasilkan unggas dengan kualitas tinggi. Jika Anda tertarik dengan DOC ayam atau produk peternakan dan pembibitan lainnya, ayo kunjungi halaman produk PPG.
Seiringdengan tuntutan jaman maka yayasan PAT pada tahun 1994, mendirikan akademi PAT dengan SK Mendiknas No. 04/D/0/19994. Pada awal nya Akademi PAT hanya memberikan perkuliahan dalam taraf Diploma saja, dan berjalannya waktu membuat Akademi PAT melakukan inovasi dan penyesuaian taraf pendidikan, hingga pada tahun 2002, sesuai dengan SK Mendiknas No.235/D/O/2002 , Akademi PAT meningkat

Masih banyak orang yang belum mengetahui tata cara penetasan telur yang baik, bahkan banyak pembeli penetas Aviamax adalah orang yang baru mencoba menetaskan telur dan sering menanyakan cara penetasan telur yang benar. Hal ini seringkali membuat saya kuatir, akibat pengetahuan mengenai penetasan telur yang kurang, pengguna penetas Aviamax akan komplain kepada saya karena tidak menghasilkan daya tetas yang tinggi, bahkan tidak menetas sama sekali. Padahal, bagus tidaknya daya tetas bergantung pada pada banyak hal, tidak hanya pada mesin tetasnya saja, silakan baca halaman Mengapa telur tidak menetas’ Berikut adalah Tata Cara Penetasan Telur menggunakan penetas Aviamax. Tata cara ini juga berlaku untuk penetas otomatis lainnya, namun tidak berlaku untuk penetas tipe manual / semi otomatis, karena proses penetasan yang sedikit berbeda. Tata cara penetasan mungkin berbeda dengan teori-teori yang sudah ada, namun demikian tata cara berikut ini sudah dipraktekkan dengan hasil yang memuaskan. I. Persiapan 1. Menguasai Ilmu penetasan Jika Anda adalah orang yang baru akan menetaskan telur untuk pertama kali, atau bahkan baru memegang’ ayam / unggas lain, silakan untuk menimba ilmu dahulu apa saja mengenai dunia perunggasan dan teknik penetasan di berbagai media seperti Internet, buku-buku dan belajar langsung pada ahlinya. Mungkin tata cara penetasan yang ada pada media tersebut masih tergolong konvensional, namun demikian tentu masih banyak materi yang tetap up to date’, seperti prinsip-prinsip dasar penetasan. 2. Persiapan mesin tetas Jika penetas masih dalam keadaan baru, silakan pelajari dahulu fungsi-fungsi dari peralatan dan lakukan test dengan seksama. Cek apakah semua peralatan telah bekerja dengan baik dan lancar dengan cara mengoperasikan tombol-tombol kontrol. Pastikan Anda telah menguasai dan hafal diluar kepala mengenai nama dan letak peralatan, cara mengoperasikan dan lain-lain. Lakukan tes jalan dengan mengoperasikan mesin tetas dengan bak telah terisi air selama sehari semalam, dengan selalu memonitor apakah semua fungsinya telah berjalan normal, seperti akurasi termostat, pemutaran telur otomatis, dan lain-lain. Letakkan mesin tetas di tempat yang ideal, yaitu ditempat yang tidak terkena angin, hujan atau sinar matahari langsung seperti di teras rumah. Jangan meletakkan di tempat yang tertutup, pengap atau kurang ventilasi udara seperti di gudang. Juga jangan meletakkan di tempat yang kotor dan lembab seperti dekat dapur atau kamar mandi. Tempat yang ideal adalah yang kering diatas lantai, berventilasi baik dalam ruangan dengan jendela. Usahakan tidak menempel pada dinding beri jarak +/- 5-10 cm dari dinding agar kipas dalam mesin tetas bisa menghisap udara segar dari bagian belakang. 3. Persiapan telur tetas Pastikan telur tetas benar-benar berkualitas baik, yaitu berasal dari indukan yang juga berkualitas baik dan dipelihara secara baik pula. Lebih dianjurkan melakukan pemeliharaan sendiri agar lebih mudah memantau dan memastikan indukan berada dalam kondisi yang sehat dan bisa menjaga kualitas telur tetas. Telur tetas juga harus berbentuk oval sempurna, tidak terlalu lonjong atau terlalu bulat, juga berukuran medium tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Telur dalam kondisi bersih, jika ada kotoran harus dibersihkan dengan sikat atau dilap, namun jika terlalu kotor hingga meninggalkan bercak pada kulit, sebaiknya tidak ditetaskan. Kondisi kulit telur mulus mengkilat secara merata, tidak ada bagian yang kasar atau berlubang atau bahkan retak. Untuk memastikan, cek telur tetas menggunakan teropong telur yang tersedia, sehingga bisa melihat retakan halus atau bagian dalam telur. Telur tetas bisa disimpan dahulu sebelum ditetaskan dalam kurun waktu maksimal 7 hari sejak pertama kali dikeluarkan indukan. Simpan telur tetas pada tray telur plastik tray telur kertas mungkin kotor dan banyak bakterinya pada tempat yang tidak panas dan agak lembab. Suhu maksimal penyimpanan hendaknya tidak melebihi 32 derajat celcius, usahakan maksimal 30 derajat celcius. Jika suhu udara tinggi, misalnya pada kota-kota di dekat pantai, letakkan telur pada tempat yang cukup dingin, misalkan di atas bak air, diberi hembusan dari kipas angin, letakkan dalam ruangan ber AC’, atau letakkan dalam lemari es dengan suhu 20 – 30 derajat celcius. II. Proses Penetasan 1. Beri tanda pada kulit telur dengan pensil seperti tanggal dan tanda lainnya, untuk memudahkan pencatatan. 2. Susun telur pada rak telur hatcher / penetasan, usahakan peletakan dengan posisi ujung tumpul di atas / ujung runcing di bawah. Lalu masukkan rak telur hatcher pada bagian bawah. Tutup pintu dan biarkan selama 3 hari. 3. Setelah 3 hari, keluarkan telur dan lakukan pengecekan dengan teropong telur. Telur yang berisi embrio hidup mempunyai titik besar yang bergerak-gerak dengan akar di sekitarnya. Untuk telur yang tebal atau bercorak, mungkin agak sulit terlihat embrionya, untuk itu proses ini bisa diulang pada hari ke-5. Telur yang terlihat terang merata berarti tidak berisi embrio hidup dan sebaiknya dikeluarkan masih bisa dikonsumsi. Jangan membiarkan telur yang tidak berisi embrio berada dalam mesin tetas, karena mungkin bisa busuk dan mengeluarkan gas yang bisa meracuni telur lainnya. 4. Setelah telur diperiksa, pindah telur ke rak setter, dengan sebelumnya mematikan tombol otomatis, lalu tekan tombol manual untuk memposisikan dudukan rak telur pada posisi rata. Masukkan rak telur dalam dudukannya, pastikan rak telur telah terkunci’ atau sudah duduk dengan sempurna. Cek dengan mengerakkan rak telur ke depan dan belakang. Jika jumlah telur yang ditetaskan sedikit, letakkan pada jalur tengah dulu, baru ke jalur selanjutnya di depan dan belakangnya secara seimbang. Awas! Bisa terjadi kerusakan motor akibat beban yang berat sebelah tidak diletakkan secara seimbang. Tutup pintu dan aktifkan tombol Otomatis, hingga rak telur bergerak miring ke salah satu posisi bisa posisi depan atau belakang. 5. Di waktu pertengahan 10 – 12 hari, telur bisa dicek lagi kondisi embrionya dengan teropong telur, dengan mengulang langkah nomor 4. Pada waktu tersebut, telur akan terlihat lebih gelap yang menandakan embrio yang hidup berukuran lebih besar dengan akar memenuhi seluruh bagian dan tetap ada gerakan. Jika tidak ada gerakan atau telur terlihat berkabut’, kemungkinan embrio mati dan harus dikeluarkan agar tidak busuk di dalam. 6. Pada hari ke 18 telur ayam lakukan pemeriksaan telur terakhir dengan teropong telur. Pada waktu tersebut, telur akan terlihat gelap total kecuali bagian tumpul yang berwarna terang kantong udara. Embrio yang hidup ditandai dengan gerakan ujung paruh di dekat kantong udara. Mungkin gerakan paruh tidak terlihat jelas, namun masih bisa dideteksi. Embrio yang mati ditandai dengan terlihatnya terang berkabut pada bagian telur yang lancip dan tidak ada gerakan. 7. Setelah pemeriksaan, pindah kembali telur pada rak hatcher, dengan sebelumnya mengisi air dalam bak dibawah rak hatcher untuk menambah kelembaban agar kulit telur mudah pecah dan embrio bis keluar dengan selamat. 8. Biarkan anakan selama beberapa jam hingga bulunya agak kering, lalu pindahkan ke tempat lain. Beberapa jenis unggas seperti burung puyuh mungkin cepat aktif setelah menetas, untuk itu bisa dikeluarkan lebih cepat. Catatan – Untuk jenis telur lainnya mungkin berbeda periode penetasannya, silakan mencari informasi periode / waktu penetasan. Beberapa jenis ayam kecil seperti serama bisa menetas pada 18 – 19 hari, untuk itu sesuaikan waktu pemutaran. Prinsipnya adalah 3 hari pada saat awal dan 3 hari sebelum menetas, telur tidak diputar. Pengalaman beberapa peternak, 3 hari pertama telur bisa langsung diputar dan tetap menghasilkan daya tetas yang baik, namun jika mau mencoba untuk menghemat waktu, hendaknya dilakukan percobaan dahulu.

. 296 261 285 342 421 343 383 228

bagaimanakah teknik penetasan telur yang baik