ISBN: -4. Harga P. Jawa : Rp.99.000. Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan.
Hallo Sobat Kuskus Pintar, artikel kali ini ceritanya saya bakal memberikan review buku. Hayo buku apa? Yup, saya mau memberikan Review Novel Kata karya Rintik Sedu. Judul KATAPenulis Rintik SeduPenerbit GagasmediaTahun terbit 2018Jumlah halaman 389 halamanISBN 978-979-780-932-4Harga P. Jawa Review Novel Kata Pada Sinopsis Tertera di belakang buku Berikut ini cuplikan review novel kata yang dimulai dari sinopsis di belakang buku Nugraha “Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini diluar kendaliku.” Biru “Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitipkan segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewat sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku.” Binta “Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan yang namanya cinta." Menurut saya Jadi, menurut saya review novel kata ini akan bercerita panjang soal kisah asmara anak abege. Sebelumnya jadi kemarin saya pernah googling novel-novel best seller sama si mbah, nah salah satu novel yang banyak muncul ya buku ini "Kata". Pas lihat-lihat awalnya biasa saja, hingga suatu ketika ada salah satu temanku yang berkomentar " baca nih, menarik banget bukunya". Setelah lirik dan lirik, iya bener memang menarik bukunya. Padahal pas pertama lihat sinopsis yang ada di belakang buku, muncul persepsi negatif "Bukunya tentang bucin, saya tidak suka!!". Persepsi negatif itu perlahan hilang bersamaan halaman demi halaman yang saya baca. Novel "Kata" ini bergenre romance yang berkelas, kenapa saya berkata demikian? Karena setelah buanyakk baca novel-novel romance, buku ini sangat apik dengan balutan kata yang menarik. Tentu membuat pembaca merasa pengen lagi dan lagi serta tentunya tidak merasa bosan. Bahkan saya membaca buku ini sangat kilat, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya eh kok malah nyimpang gini. Maksud saya, sangking saya menyukai susunan kata-kata di novel itu maka semakin liar saya melahapnya, tentu tidak butuh waktu lama menghabiskannya. Bocoran sedikit, saya baca buku ini kurang dari seminggu dah kelar gaes hehe. Sayang kan gak ditulis, jadi saya kasih review novel kata ini ke kalian Sebagai seorang penikmata kata-kata, buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca di waktu senggang apalagi pas liburan dengan catatan untuk usia remaja. Buku ini boleh-boleh saja dibaca untuk ukuran dewasa seperti emak-emak atau bapak-bapak, tapi sensasi gregetannya agak kurang dapat. Jadi, mohon maaf untuk yang sudah merasa tidak memiliki gelora remaja harap jangan dibeli takutnya kecewa hehe. Sedikit bocoran isi buku Pada sampul buku kita akan disapa dengan cover yang memanjakan mata. Gambar senja serta dua orang yang duduk menghadap senja sukse menarik perhatian saya. Walaupun sebenarnya kita tidak boleh menilai sesuatu atas sampulnya, tetap saja eye catching itu first impression yang perlu diterima pembeli. Terus pada halaman awal kita disapa dengan kata-kata dari si penulis yang bikin saya lumer. "Untuk yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lalu, ke kata yang baru." -Rintik Sedu- Untuk cerita itu sendiri, novel ini menceritakan kehidupan Binta yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu komunikasi. Oiya novel ini berlatar belakang anak kuliahan, jadi cocok banget bagi teman-teman yang tidak menyukai kisah remaja anak SMA ya gitu deh hihi. Lanjut kembali ke cerita, Binta merupakan anak tunggal yang hidup bersama mamanya yang mengidap penyakit skizofrenia. Kemudian, Binta yang sudah lama ditinggal sang Ayah, mulai membenci sosok laki-laki yang akan mendekatinya kecuali sahabatnya dan si biru langit senja. Hingga suatu ketika Nugraha datang dan mengisi hari-hari binta. Bagaimana kelanjutannya? Mohon maaf saya tidak akan spoiler hehe. Menurut saya, penokohan antara Nugraha dan Biru benar-benar dibuat dengan karakter yang memiliki keunikan masing-masing. Biru dengan sejuta puisinya dan Nugraha dengan sejuta romantismenya. Saya sangat suka dengan salah satu kalimat yang berisi "kata-kata" yang di tulis oleh rintik sedu di dalam buku ini, sederhana sarat akan makna. Penasaran? Oke ini kutipannya "Kata. Semua dimulai dari satu kata. Satu kata menjadi satu kalimat. Satu kalimat menjadi satu paragraf. Satu paragraf menjadi satu halaman. Satu halaman menjadi satu bab. Satu bab menjadi satu buku. Dan satu buku itu menjadi satu suara. Mereka harus saling membaca dan saling mendengar. Mereka harus saling menerima dan melepaskan. Mereka membutuhkan sesuatu yang berunsur, mereka butuh sebuah kata, mereka butuh kata-kata untuk menjadi peta dan membebaskan keduanya dari jalur perjalanan yang salah..." Bagus bukan? Selain itu, saya juga menyukai puisi-puisi yang ada di buku ini. Banyak deh menariknya, kalo saya tulis semuanya di review novel kata ini yah jadi enggak asik dong. Spoiler terlalu dalam! Singkat cerita, buku ini menceritkan kisah cinta yang tak melulu ada alasannya. Cinta yang lahir begitu saja dan tak melulu perlu ada tanya serta jawab diantara kita. Ini cerita cinta yang dikemas dengan sederhana. Rintik Sedu, berhasil menuliskan idenya dengan jelas. Namun, tetap saja pribahasa "tak ada gading yang tak retak" mengisi di setiap karya. Ada beberapa kekurangan dari buku ini, menurut saya penokohan Nugraha yang diisi dengan kalimat romantisme terlalu berlebihan. Ya walaupun sebenarnya menarik, tetap saja perlu porsi yang pas agar tidak terkesan memaksa kehendak Nug. Kemudian, akhir dari novel ini juga terkesan dipercepat, kemungkinan dikarenakan buku ini sudah panjang dan perlu ditamatkan hehe. Over all, buku ini tetap menarik untuk dinikmati. Selamat membaca🤗 Note Pict by Membaca tidak harus membeli bukan? Tak punya uang, tetap ada banyak cara untuk membaca. Minjam punya temen misalnya hehe. Ayo gerakan literasi sejak dini! Terima kasih sudah membaca Review Novel Kata karya Rintik Sedu.
RESENSINOVEL KATA KARYA RINTIK SEDU. PROFIL PENULIS- Rintik sedu merupakan nama akun Instagram yang dipilih oleh Nadhifa Allya Tsana (@tsana) untuk memposting tulisan- tulisannya. Tsana yang lahir di Jakarta, 4 Mei 1998, sudah mulai menulis sejak di bangku SMA. Bermula gemar menulis sajak dan prosa di Blogspot.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Judul buku KataPenulis Rintik SeduPenerbit Gagas Media Halaman Buku 396 Halaman Tahun Terbit 2018Harga Buku Senja Yang Kehilangan LangitnyaNovel berjudul Kata ini ditulis oleh Rintik Sedu yang lahir bernama Nadhifa Allya Tsana, ia merupakan penulis terkenal di Indonesia. Dalam karirnya, Rintik sedu telah menulis 10 buku dan dikenal aktif melakukan podcast di spotify. Nama rintik sedu sendiri awalnya bukanlah untuk nama samaran atau pena belaka tetapi untuk menyembunyikan identitasnya. -Nugraha-Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini diluar kendaliku-Biru- 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
\n\nresensi novel kata rintik sedu
Sebelumkita masuk ke resensi karya nya yang berjudul kata, kita simak dahulu sedikit tentang profil
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Judul Buku KataPenulis Nadhifa Allya Tsana Rintik SeduTahun Terbit 2018 Cetakan Pertama Penerbit Gagas Media Jumlah 389 HalamanISBN 978-979-780-932-4 Nadhifa Allya Tsana lahir di Jakarta, 04 Mei 1998, pemilik akun Instagram bernama Rintik Sedu ini gemar menulis prosa dan sajak di Blogspot ketika SMA. saat ini ia sedang menempuh Pendidikan di Poltekkes II Jurusan Teknik Elektromedik. Tsana juga sering membuat podcast di akun Youtube dan Spotify nya. Beberapa karyanya yang sudah di terbitkan antara lainGeez & Ann 1, 2017 Geez & Ann 2, 2017 Kata, 2018 Binta Dineschara, gadis cantik dan juga menggemaskan. Ia hidup di sebuah keluarga yang bisa dibilang sudah rapuh, Ayahnya meninggalkan ia dan Ibunya, entah Ayahnya pergi kemana. Ibunya mengidap penyakit kejiwaan Skizofrenia. Masalah hidup selalu datang menghampiri Binta, hal itulah yang membuat Binta merasa hidupnya selalu berantakan. Binta adalah orang yang sangat sulit untuk dijak bergaul, ya karna ia berfikir ia lebih baik mengurus ibunya dirumah daripada bergaul bersama teman-temannya. Ia hanya memiliki satu teman, Cahyo. Bahkan Cahyo saja membutuhkan waktu yang sangat lama agar ia bisa menjadi sahabat Binta. Cahyo sudah tau sifat Binta, ia juga sudah akrab dengan Ibunya Binta dan ia sudah tau masalah hidup apa saja yang sedang dihadapi oleh Binta. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya ResensiNovel Kata Posted by Eri Blog at 749 AM. Kabarnya novel Kata sudah cetak ulang ke-12 lho keren kan. -Novel kata Rintik Sedu- Perempuan itu harus pintar bukan untuk siapa-siapa bukan untuk jadi kaya tapi untuk melahirkan anak yang pintar seperti ibunya. Novel ini ditulis oleh Nadhifa Allya Tsana pada tahun 2018. Apakah novel KATA Sinopsis novel Kata Rintik Sedu menceritakan kisah percintaan tokoh Binta yang mempunyai masa lalu belum usai. Kini, ia dihadirkan dengan cinta yang baru. Tetapi, ternyata hal tersebut membuatnya menjadi merasa semakin bimbang. Lalu, bagaimanakah kisah percintaan Binta? akankah ia memilih lelaki yang sekarang ada untuknya atau tetap bertahan memikirkan masa lalunya? ikuti cerita lengkapnya dalam artikel di bawah ini. Identitas Novel Kata Rintik Sedu Judul NovelKataPenulisNadhifa Allya Tsana Rintik SeduJumlah halaman404 halamanUkuran buku14 x 20 CMPenerbitGagas MediaKategoriRomanTahun Terbit2018Harga novelRp. Sinopsis Novel Kata Rintik Sedu Karya Nadhifa Allya Tsana Novel Kata karya Ritik Sedu menceritkan tentang tokoh Binta yang hidupnya penuh dengan kebimbangan. Ia terjebak dalam kehidupan masa lalu yang masih belum selesai. Tetapi, cinta baru sudah siap datang menghampirinya untuk melangkah maju ke depan. Tokoh Binta diceritakan dalam novel sebagai seorang gadis yang cantik nan menggemaskan. Tetapi, ia hidup dalam ruang lingkup yang sangat rapuh. Ayahnya Binta entah pergi entah kemana, sedangkan Ibu Binta mengidap sakit jiwa, Skizofrenia. Hal tersebut selalu membuat Binta dirundung masalah yang bertubi-tubi. Binta juga tumbuh dewasa menjadi orang skeptis, Ia mendapati hidupnya yang semakin berantakan. Binta menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi, di kampus ia dikenal sebagai perempuan yang malas bergaul dan jutek. Kegiatan Binta di kampusnya, hanya masuk ke kelas kemudian kuliah langsung pulang. Terdapat tokoh Cahyo yang sudah lama mengenal Binta. Ia sudah membutuhkan waktu lama untuk dapat dekat dengan Binta. Tetapi, Cahyo sudah tahu betul mengenai masalah yang dialami oleh tokoh Binta. Bahkan, sejak dahulu Cahyo sudah akrab dengan ibunya Binta. Tentu saja, Binta tidak begitu menikmati masa kualiahnya. Bahkan, ia kerap dikeluarkan oleh dosen dari kelasnya. Tetapi, beruntunglah BInta mempunyai Cahyo yang selalu ada di saat BInta merasa bosan dan jenuh. Cahyo mempunyai sifat yang sangat sabar untuk menghadapi tokoh Binta yang keras kepala. Suatu waktu, terdapat seorang pria yang merupakan senior Cahyo yang bernama Nugraha, ia begitu tertarik dengan tokoh Binta. Nugraha merupakan mahasiswa Jurusan Arsitek yang cukup tampan, ia juga digandrungi oleh para mahasiswi. Dari sekian banyaknya wanita, Nughraha justru tertarik dengan Binta. Tetapi, Binta memang bersikap cuek dan jutek kepada Nugraha. Tetapi, hal tersebut tidak membuat Nugraha menjadi kesal, bahkan ia semakin semangat untuk mendekati Binta. Binta mempunyai rasa trauma dengan masa lalunya yaitu hubungannya dengan kekasihnya yang bernama Biru. Kekasihnya memang selalu memperlakukan Binta dengan istimewa. Tetapi, lama-kelamaan justru Biru malah meninggalkan Binta tanpa kejelasan. Baca juga Sinopsis Novel Kita Pergi Hari Ini Biru merupakan pemuda yang berpetualangan, Binta merasa hidupnya menjadi lebih berwarna dengan kehadiran Biru. Dulu, Biru memang seringkali mengoceh bahwa dirinya akan menghilang dari Bumi kemudian suatu saat akan bertemu lagi dengan Binta. Hari demi hari berganti, akhirnya usaha Nug menuaikan hasil. Binta sudah mulai menyukainya, bahkan ibu Binta juga dekat dengan Nug. Perlahan Binta melupakan Biru. Suatu waktu, Cahyo memberikan hadiah kepada Binta berupa tiket masuk konser Banda Neira. Saat merasa bosan, ia pergi ke konser tersebut sendirian. Saat datang ke konser tersebut, ternyata sudah ada yang menunggu Binta yaitu Biru. Saat itu, Binta langsung memeluk Biru dengan erat. Hal ini telah direncanakan oleh Biru. Dengan kedatangan Biru kembali di hidupnya, hati Binta berubah menjadi kalut dan remuk. Unsur Intrinsik Novel Kata Rintik Sedu Adapun unsur intrinsik novel Kata Rintik Sedu yang membuat cerita semakin menarik, berikut ini ulasannya. 1. Tema Tema dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu Kebimbangan Cinta. Diceritakan dalam novel tokoh Binta merasa bimbang untuk memilih cinta di masa lalu atau cinta di masa sekarang. 2. Tokoh Tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Kata Rintik Sedu, yaitu Binta,Biru,Nughraha,Ibu Binta, danCahyo. 3. Latar Tempat Latar tempat dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu di Kampus, rumah Binta, di pinggir jalan, di Cafe, dan di tempat konser Banda Neira. 4. Latar Waktu Latar waktu dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu saat pagi hari, siang hari, dan malam hari. 5. Alur Alur dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu menggunakan alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur. 6. Sudut Pandang Sudut pandang dalam novel Kata Rintik Sedu menggunakan sudut pandang orang ketiga karena menggunakan nama-nama tokohnya. Baca juga Sinopsis Novel Bibi Gill Tere Liye 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu menggunakan bahasa sehari-hari sehingga cukup ringan dan mudah untuk dipahami. 8. Amanat Amanat dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu kita harus mempunyai sikap konsisten atas keputusan yang diambil, apapun resikonya. Unsur Ekstrinsik Novel Kata Rintik Sedu Adapun unsur ekstrinsik novel Kata Rintik Sedu yang membangun cerita dengan lebih menarik, berikut ulasannya. 1. Biografi Pengarang Tsana Rintik Sedu mempunyai nama lengkap Nadhifa Allya Tsana yang merupakan perempuan cantik dari Jakarta. Bukan hanya berstatus sebagai penulis, ia juga seorang penyiar radio. Seorang penulis perempuan ini seringkali menuliskan isi hatinya kemudian dijadikan sebagai sebuah podcast di radio. Nama penanya Rintik Sedu, ia jadikan sebagai nama identitas untuk menyembunyikannya dari teman-temannya. Tak heran, kisah cinta yang disajikan dalam novel Kata cukup membuat para pembacanya merasa baper. 2. Psikologi Pengarang Psikologi pengarang novel Kata yang masih remaja tentu saja ia mampu menciptakan tokoh-tokoh dalam novel yang masih remaja dengan problematika percintaan. 3. Nilai Moral Nilai moral yang terdapat dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu meskipun ibunya Binta seorang yang menderita sakit jiwa, tetapi banyak teman Binta yang tidak mengejeknya ataupun menjauhinya karena hal tersebut. 4. Nilai Pendidikan Nilai pendidikan dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu menempuh pendidikan di perguruan tinggi, bukanlah hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu. Tetapi, jadilah mahasiswa yang aktif dan berprestasi. Kelebihan Novel Kata Rintik Sedu Kelebihan novel Kata Rintik Sedu yaitu terlihat dari penggunaan bahasanya yang mudah dimengerti sehingga alur cerita dalam novel juga setiap bagiannya dapat mudah dipahami oleh pembaca. Konflik ceritanya sangat bagus, ketika tokoh Biru tiba-tiba muncul kembali. Tentu, hal tersebut sangat membuat pembaca merasa penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Kekurangan Novel Kata Rintik Sedu Kekurangan novel Kata Rintik Sedu yaitu terdapat beberapa tokoh pendamping yang diceritakan cukup singkat sehingga karakternya kurang diketahui secara jelas. Baca juga Novel Cerita-Cerita Bahagia Hampir Seluruhnya Pesan Moral Novel Kata Rintik Sedu Pesan moral dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu sebaiknya kita segera mengambil keputusan akan suatu hal agar tidak terombang-ambing dalam kehidupan masa lalu dan masa sekarang. Komitmen dengan apa yang sudah kamu tentukan itu penting, jadi jangan berada terlalu lama dalam zona kebimbangan. PRA Tentang perempuan yang mencintai rumah duka. Kinan, namanya, Kinanti. Ia mencintai kematian beserta serangkaian upacara kepergian karena di sanalah ibunya berada. Namun, seiring waktu berjalan, Kinan harus berhadapan dengan banyak kematian dalam bentuk yang berbeda-beda. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. a. Identitas BukuJudul KataPengarang Rintik Sedu Nadhifa Allya TsanaPenerbit Gagas MediaTahun Terbit 2018 Cetakan ke-2, 2018 Cetakan pertamaGenre Roman, fiksiJumlah Halaman 396 halamanHarga Buku Rp harga Pulau Jawa"Kata" adalah sebuah novel fiksi roman best seller yang menceritakan tentang seorang gadis yang terjebak dengan masa lalunya, disaat ada pria lain yang peduli dengannya. Novel ini ditulis oleh Nadhifa Allya Tsana, atau dikenal sebagian orang dengan nama Rintik Sedu. Buuku lain yang ia tulis diantaranya adalah "Geez & Ann" seri 1, 2, dan 3. Tidak hanya aktif menulis novel, Tsana juga dikenal karena akun media sosialnya dengan username rintiksedu di instagram, yang sering mem-posting tulisannya dan digemari oleh orang Sinopsis Binta Dineshcara namanya. Ia adalah seorang mahasiswi cantik jurusan Ilmu Komunikasi. Binta memiliki sifat yang sangat tertutup dan cuek, yang membuatnya tidak memiliki banyak teman. Binta suka tenggelam dalam lamunanya sendiri akan masa lalu yang gelap. Karena ayahnya yang pergi meninggalkan keluarganya, Binta hanya tinggal bersama ibunya yang menderita skizofrenia. Sejak ayahnya pergi, kehidupan Binta semakin kelam. Seperti belum cukup, masalah Binta ditambah lagi dengan masa lalu rumitnya dengan seorang pria, yang belum diketahui lagi bagaimana lanjutannya. Binta memiliki teman bernama Cahyo. Ia adalah satu-satunya teman Binta. Kehidupan Binta di kampus tidak begitu menarik, ia lebih suka menghabiskan waktu menyendiri. Hingga suatu saat, teman Cahyo yang bernama Nugraha, tampak mengganggu kehidupan dan perasaan Binta. Nugraha adalah mahasiswa arsitektur yang populer. Berbagai cara dilakukan Nugraha agar ia diterima sebagai teman oleh Binta. Nugraha atau yang akrab dipanggil "Nug" selalu mencari keberadaan Binta walaupun selalu direspon dengan cuek dan jutek. Kejutekan Binta tak membuat Nug merasa kesal, hal itu malah membuatnya senang karena menurutnya lucu. Binta tidak hanya cuek dan jutek pada Nug saja, namun kepada semua lelaki. Karena dikejar dan diistimewakan seperti itu mengingatkannya terhadap masa lalunya, yaitu berjalannya waktu, Nugraha semakin dekat dengan Binta dan ibunya. Binta mulai menyukai Nug dan perlahan melupakan Biru. Hingga suatu hari, Cahyo memberinya hadiah tiket ke Banda Neira. Disana, ia bertemu Biru. Ternyata tiket tersebut pemberian Biru saat ia kebetulan bertemu dengan Cahyo. Binta kembali luluh pada Biru, selama menetap di Banda Neira. Hingga pada hari terakhir ia disana, Biru menolak untuk ikut Binta pulang ke Jakarta karena ia merasa hanya akan menyakiti Binta. Binta pun pulang dalam keadaan yang mengetahui apa yang terjadi, lebih memilih diam saat Binta sampai di Jakarta. Suatu hari, Biru ke Jakarta dan mengetahui tentang Nug. Ia merasa bahwa Nug jauh lebih baik bagi Binta. Binta tidak ingin menemui Biru, namun Biru datang untuk memberi tahu bahwa Nug lah yang pantas baginya. Akhirnya, Nugraha dan Binta menjalani hari-hari baru dengan Kelebihan Secara keseluruhan, menurut novel ini cukup baik. Ceritanya memang sederhana namun dikemas dengan plot yang rapih dan menarik. Novel ini cocok sebagai bacaan ringan bagi anak muda atau para remaja, namun juga tetap bermakna indah karena banyaknya kata-kata puitis didalamnya. Konflik yang ada pun tidak dilebih-lebihkan, dan bisa terlihat perkembangan karakter dari tiap KekuranganWalaupun novel ini termasuk dalam kategori best seller, tetap tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan pada buku ini. Beberapa kesalahan penulisan kata dapat ditemukan dalam buku ini, yang menandakan kurang telitinya editor. Selanjutnya, walaupun novel ini memang termasuk buku bacaan yang ringan, kalimat dalam novel "Kata" banyak memuat majas, puisi, dan kalimat puitis lainnya yang cukup panjang. Hal ini membuat beberapa orang memerlukan pemahaman yang dalam untuk mengerti maksud dalam tulisan tersebut. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya RESENSINOVEL. Maret 27, 2020. KATA Judul : KATA Penulis : Rintik Sedu Editor : Sulung S. Hanum Penyelaras aksara : Ry Azzura Penata letak : Gita ramayudha Penerbit : Gagas Media Tahun Terbit : 2018 Tebal : 396 Halaman Sinopsis : Ada Seorang perempuan yang memilih fakultas komunikasi demi bisa berinteraksi dengan ibunya karena ibunya mempunyai

Book yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lalu, ke kata yang baru. — Rintik bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini diluar kendaliku.” — Nugraha.“Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitipkan segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewat sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku.” — Biru.“Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan yang namanya cinta. — Binta.“Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan.”Judul KataPenulisRintik seduEditor Sulung S. HanumPenerbit Gagas MediaHalaman vi+389 hlmISBN 978–979–780–930–4Harga dapat sebuah rekomendasi untuk membaca novel dengan judul Kata’ karya Rintik Sedu oleh adik saya. Sebenarnya saya tau siapa penulisnya, penulis yang aktif di salah satu platform menulis cerita itu sudah menerbitkan tiga novelsebelum menerbitkan novel satu ini. Namun, saya tidak pernah membaca satupun karya miliknya. Saya terlalu banyak membaca novel dengan cerita yang sama di masa sekolah dulu, jadi membuat saya bosan dan berhenti membaca cerita-cerita sejenis itu. Tapi, adik saya tidak berhenti untuk menyuruh saya membaca novel satu ini. Saya mulai mencari-cari review tentang novel ini, dan hasilnya nihil. Yang saya dapatkan hanya resensi dan feedback baik oleh para pembaca. Tentu saja itu tidak cukup untuk saya. Namun, saya dikirimi unggahan oleh adik saya, yang berisikan tentang curahan penulis tentang novel ini. Yang saya ingat adalah bahwa novel satu ini berbeda dari novel-novel sebelumnya. Dan yang penting adalah novel ini tidak tentang anak sekolahan. Maka dengan didasari oleh apa yang saya ceritakan ini, ditambah dengan rasa haus akan bacaan saya waktu itu, saya membeli dan membacanya. Harga di Gramedia kota saya cukup mahal, karena berada di luar Pulau Jawa, novel ini dijual dengan harga pertama yang menarik dari novel ini adalah covernya. Novel dengan tebal 396 halaman ini dibaluti oleh sampul yang menarik. Di covernya, tampak sepasang perempuan dan laki-laki yang duduk berdua menikmati senja. Senja yang indah. helloditta sudah mampu memikat mata pembaca dengan hanya sekali lirikan mata. Di dalamnya, di setiap pergantian bab, saya disuguhi oleh ilustrasi apik sesuai gambaran judul bab. Tidak lupa, pembatas novel. Pembatas novel ini benar-benar serasi jika disandingkan dengan judul novel. Simple dan cerita itu sendiri, novel ini menceritakan kehidupan Binta yang kemudian diisi oleh Nugraha dan Biru. Saya tidak ingin menceritakan lebih lanjut karena tidak ingin terkesan menjadi spoiler. Namun, kalimat “Tentang senja yang kehilangan langitnya.” itu benar sekali. Binta benar-benar kehilangan langitnya, tapi dia mendapatkan yang lebih baik dari langit, ialah awan dengan segala cerita indah di dalamnya. Novel ini memperjelas bahwa cinta tak melulu butuh sebab. Cinta tak melulu harus ditanya dan dijawab. Acapkali kita lupa bahwa cinta tak selalu tentang yang kita inginkan, melainkan cinta adalah tentang yang kita butuhkan. Rintik Sedu, sudah sangat baik untuk memperjelas ide ceritanya. Dan sesuai dengan alasan saya membeli dan membaca novel ini, ceritanya tidak berlatar anak sekolahan, melainkan anak kuliahan. Untuk penggunaan bahasa, cukup mudah dipahami dan cocok dijadikan bacaan ringan di saat weekend!Saya perlu jujur untuk mengakhiri review ini. Buku ringan dan cukup menghibur, jalan ceritanya sederhana dan mudah ditebak, tipikal teenlit. Jadi, saya merekomendasikan novel ini untuk bacaan remaja sekolahan 7/ membaca!

. 469 59 272 309 273 339 402 447

resensi novel kata rintik sedu